Ngerongrong Densus 88 Dibubarin, Pokoknya Kalau Ada Bom di Rumahnya Fadli Zon Biar Tahu Rasa

Ngerongrong Densus 88 Dibubarin, Pokoknya Kalau Ada Bom di Rumahnya Fadli Zon Biar Tahu Rasa Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo, ikut merespons terkait desakan Anggota Komisi I DPR RI dari fraksi Partai Gerindra Fadli Zon yang meminta pembubaran Densus 88/ Antiteror Polri.

Namun menurut dia, justru kinerja Densus 88 sangat krusial, meski tidak selalu terlihat.

"Kalau komentarnya Fadli Zon itu saya (mengikuti), mulai dari cara kerjanya (Densus) itu enggak sembarangan," katanya, dalam diksusi bertajuk 'Densus 88, Penanganan Terorisme, dan Narasi Islamofobia', Kamis (14/10/2021) kemarin. Baca Juga: Orang Dekat Rizieq Shihab Gak Sudi Prabowo Nyapres Lagi, Gerindra Dirongrong Usung Anies Baswedan

Lanjutnya, ia pun kemudian mencontohkan soal kinerja Densus dalam menggagalkan aksi terorisme di Serpong.

Ia mengatakan jika para pelaku saat itu berupaya meledakkan jalur pipa gas Krakatau Steel, namun berhasil digagalkan Densus 88.

Baca Juga: Publik Sudah Lelah dengan Prabowo Subianto, Gerindra Lebih Baik Usung Sosok Ini

"Dilihat di bawah, itu kalau meledak seperempat Jakarta meledak karena saluran pipa gas. Itu proses (penyelidikan) seringkali bisa 6 bulan," ujarnya.

Sambungnya, "Kalau mau dibubarkan, maka saya sarankan bubarin aja, nanti kalau ada bom di rumahnya Fadli Zon biar tahu dia," sindirnya.

Diketahui sebelumnya, Fadli Zon beberapa akhir ini menjadi sorotan usai dirinya mengusulkan pembubaran Densus 88.

Menurut Fadli Zon, hal itu lantaran berdasarkan analisanya kemunculan Densus 88 hanya merugikan kalangan Islam yang 100 persennya menyasar umat Islam. 

Padahal di satu sisi, teroris dianggap hanya sebuah hal yang dibuat-buat demi kepentingan semata. Ia pun lantas mengungkapkan sejumlah keganjilan standar ganda definisi terorisme di Indonesia yang menurutnya tidak jelas. 

“Kita punya UU Nomor 5 tahun 2018, saya ingat sekali ketika itu pembahasan paling alot tentang definisi terorisme. Dan akhirnya di dalam itu jelas disebutkan teroris adalah orang yang mengunakan kekerasan serta ancaman kekerasan dengan sasaran korban luas yang mengakibatkan kehancuran terhadap obyek vital strategis, fasilitas publik, dengan motif ideologi politik dan keamanan,” ujar Fadli. 

Hal itu diungkapkan Fadli Zon saat tampil menjadi narasumber di program ‘Catatan Demokrasi’.

Oleh karena itu, Fadli Zon menilai bahwa teroris sebenarnya tidak ada di Indonesia dan hanya dibuat-buat atau difabrikasi. 

“Jadi, jangan menari di gendang orang lain. Tidak ada teroris di Indonesia. Kalaupun ada bisa diselesaikan dengan cara lain. Kan sudah ada BIN, BNPT, dan Polisi, sudah lebih dari cukup itu. Kalau ini terus dilesatarikan jangan glorifikasi soal terorisme, karena teroris itu sebenarnya dibikin-bikin, dibuat-buat, difabrikasi,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: