Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Corona Mulai 'Jinak', Presiden Jokowi Kembali Aktif Keliling Indonesia

        Corona Mulai 'Jinak', Presiden Jokowi Kembali Aktif Keliling Indonesia Kredit Foto: Antara/Setpres/Agus Suparto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Setelah Corona mulai menjinak, aktivitas Presiden Jokowi keliling Indonesia meningkat lagi. Hampir sepekan 2 kali, Jokowi meninggalkan Istana Negara. Terbang ke beberapa daerah di Pulau Jawa, lalu ke luar Jawa. Agendanya bukan lagi mengunjungi sentra vaksinasi, tapi terkait ekonomi.

        Saat puncak gelombang ke-2 Corona, bulan Juni dan Juli lalu, agenda blusukan Jokowi sangat terbatas. Berbagai kegiatan kenegaraan pun, lebih banyak digelar secara daring. Kalau pun harus meninggalkan Jakarta, kunjungan kerja Jokowi selalu seputar pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

        Baca Juga: Pedagang Pasar di Papua Titip Aspirasi, Begini Respon Ma'ruf Amin

        Namun, memasuki pertengahan September, saat Corona tidak ngamuk lagi, Jokowi mulai kembali meningkatkan blusukannya. Dalam sebulan terakhir saja, sudah ada beberapa proyek infrastruktur yang diresmikan langsung oleh Jokowi. Mulai dari groundbreaking pembangunan Pabrik Baterai Listrik di daerah Karawang, Jawa Barat (15/9).

        Selang beberapa hari, eks Wali Kota Solo ini kembali meresmikan infrastruktur kelas internasional, yakni pabrik Krakatau Steel di Banten, (21/9). Dari Pulau Jawa, Jokowi kemudian terbang jauh ke wilayah Timur Indonesia, yakni Papua dan Papua Barat. Di bumi Cendrawasih itu, Jokowi melakukan serangkaian kegiatan sampai 4 hari. Selain membuka pelaksanaan PON XX Papua, Jokowi juga sempat meresmikan beberapa proyek infrastruktur. Mulai dari infrastuktur di bidang olahraga, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kabupaten Merauke hingga peresmian Bandara Mopah Merauke, Papua Barat.

        Dari wilayah Timur, Jokowi balik lagi ke Jawa dan Bali. Di Bali, Jokowi mengecek langsung persiapan pembukaan destinasi wisata bagi wisatawan asing. Termasuk mengecek juga persiapan penyelenggaraan KTT G20.

        Baca Juga: Kinerja KPK di Tangan Firli Bahuri: Top dan Bertaji

        Kegiatan lain Jokowi di luar kota juga tidak lepas dari urusan ekonomi. Misalnya, saat kunker di Yogyakarta, Jokowi membuka dimulainya pembagian bantuan tunai bagi PKL dan warung kecil di seluruh Indonesia.

        Dalam pekan ini, Jokowi melakukan kunker ke dua daerah berbeda. Pertama, melakukan groundbreaking pembangunan Smelter PT Freeport Jokowi di kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Jawa Timur (12/10). Kedua, kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur untuk meresmikan sejumlah proyek infrastruktur.

        Kunjungan ke NTT dilakukan kemarin. Jokowi terbang ke NTT dengan menumpang Pesawat Kepresidenan dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 7.30 pagi. Jokowi tampil dengan setelan khasnya, kemeja putih yang digulung sesiku, dengan sepatu kets. Kunker kali ini, Jokowi didampingi Ibu Iriana.

        Setiba di Bandara Internasional Komodo, NTT, Jokowi dan rombongan langsung menuju Terminal Multipurpose Wae Kelambu, yang berlokasi di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat. Di pelabuhan itu, Jokowi langsung menuju tempat aktivitas bongkar muatan kapal dengan menggunakan mobil golf. Eks Gubernur DKI Jakarta itu lalu memperhatikan proses bongkar muatan sambil sesekali mendengar penjelasan dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri BUMN Erick Thohir. Dari sana, Jokowi lalu meresmikan penggabungan Pelindo dan Terminal Multipurpose Wae Kelambu.

        Baca Juga: Hasil Survei SMRC 34% Masih Ingin Jokowi 3 Periode, Ini Alasannya

        Dalam sambutannya, Jokowi mengapresiasi kecepatan pembangunan terminal pelabuhan tersebut. Proyek yang dikerjakan di bulan Agustus 2020 itu, kini sudah rampung dan bisa digunakan.

        Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo dibangun untuk memisahkan kegiatan logistik/barang dengan angkutan penumpang yang sebelumnya bercampur di pelabuhan yang lama. Tujuannya untuk mendukung pengembangan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium.

        Jokowi berharap, terminal dan pelabuhan baru ini bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama. “Kita harapkan ini bisa kita pakai dalam jangka 15-20 tahun yang akan datang masih memungkinkan, visible, untuk angkutan barang-barang yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, utamanya di Kabupaten Manggarai Barat,” ujarnya.

        Dari sana, Jokowi lalu menuju Puncak Waringin, Kabupaten Manggarai Barat, untuk meresmikan penataan Kawasan Puncak Waringin, penataan Kawasan Goa Batu Cermin, dan peningkatan delapan ruas jalan di Labuan Bajo. Sebelum pulang ke Jakarta, Jokowi jalan-jalan sore dulu bersama Ibu Iriana di Kompas Bajo, Puncak Waringin.

        Ekonomi Di Jalur Positif

        Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ekonomi Indonesia sudah berada pada jalur yang positif sejak kuartal II 2021 dengan pertumbuhan 7,07 persen. Kata dia, industri manufaktur telah kembali ekspansif dengan indeks PMI sebesar 52,2 persen pada September 2021.

        Beberapa sektor kembali pulih, seperti industri pengolahan, perdagangan, transportasi, dan pergudangan. Pulihnya industri membuat kinerja ekspor kembali bergerak. Neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus selama 16 bulan berturut-turut dengan surplus pada bulan Agustus 2021 sebesar 4,74 miliar dolar AS.

        Dengan berbagai indikator tersebut, Ketum Golkar ini optimis pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5 persen di kuartal IV-2021.

        “Karena kita lihat beberapa indikator sudah jauh membaik dan kasus Covis-19 sudah lebih landai,” kata Airlangga.

        Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mempunyai optimisme serupa. Menurut dia, wabah Corona yang terkendali menjadi momentum pertumbuhan ekonomi domestik yang lebih tinggi ke depan. Ia yakin, Indonesia tak akan lagi masuk jurang resesi.

        “Tren pertumbuhan juga diperkirakan tetap positif dan berlanjut sampai 2022,” ujar Wimboh, kemarin.

        Bank Indonesia (BI) juga optimis perekonomian masih tumbuh positif dan tinggi pada kuartal III 2021 seturut dengan pelonggaran PPKM dan menggeliatnya ekonomi. Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, pertumbuhan ekonomi periode Juli 2021 hingga Agustus 2021 di kisaran 5 persen. “Ekonomi mulai membaik,” kata Perry.

        Baca Juga: Skenario Jokowi yang Bikin Ganjar Pranowo Melenggang Nyapres di 2024

        Direktur riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai, pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 bisa melebihi proyeksi IMF, yakni dikisaran 3,5-4,5 persen. Dengan cataran, tidak ada gelombang ketiga Corona.

        Menurut Piter, prediksi tersebut dipengaruhi tiga hal. Pertama, faktor basis yang rendah (low-base effect). Pertumbuhan yang negatif pada tahun lalu akan membuat pertumbuhan kecil di tahun ini akan terhitung besar.

        Kedua, mulai pulihnya ekonomi di kuartal II dan IV. Meski ada PPKM darurat, namun pertumbuhan ekonomi tetap positif di kuartal III. Ketiga, ada support dari kenaikan harga komoditas. Indonesia terus mengalami surplus neraca perdagangan. [BCG]

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: