Putri Proklamator Pindah Agama, Omongan Orang Amien Rais Pedas: Bahasa Islamnya, Sukmawati Murtad
Politikus Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya ikut merespons aksi Putri Presiden Soekarno alias Bung Karno, Sukmawati Soekarnoputri, yang akan menjalani ritual pindah keyakinan dari agama Islam ke Hindu pada 26 Oktober 2021 mendatang.
“Bahasa Islamnya, Sukmawati akan murtad. Jika sebelumnya dia Islam,” cuitnya, dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Senin (25/10/2021).
Baca Juga: Restui Sukmawati Pindah Agama Hindu adalah Bukti bahwa Keturunan Bung Karno Bersikap Pancasilalis
Lanjutnya, ia menegaskan bahwa setiap WNI termasuk putri mediang Proklamator, berhak menentukan agama yang akan dipeluk.
“Memang tidak ada paksaan dalam beragama. Biarkan setiap WNI menentukan agama yang akan dipeluknya,” cetus anak buah Amien Rais ini.
Sebelumnya, Kepala Sukarno Center di Bali, Arya Wedakarna mengungkapkan alasan Sukmawati Sukarnoputri yang memutuskan pindah agama dari Islam ke Hindu.
Baca Juga: Tim Habib Rizieq Tanggapi Sukmawati Pindah Agama: Akan Kami Kejar Terus Meski Agamanya Apapun
Orang dekat trah Sukarno di Bali mengungkapkan bahwa keputusan itu merupakan murni urusan pribadi Sukmawati sendiri.
"Alasan ibu sukmawati pindah agama adalah ranah pribadi yang mana keputusan ini sudah dipertimbangkan matang-matang dan saya sebagai saksi sejarah yang sudah mendampingi beliau selama 20 tahun berjuang di PNI dan Soekarno Center, saya memang melihat bahwa memang Ibu Sukmawati sudah bertahun-tahun gandrung akan ajaran agama-agama Hindu," kata Arya kepada wartawan.
"Suka datang ke pura, ke candi, vihara sering sharing terkait dengan masalah-masalah kebangsaan dan ini mungkin pengaruh dari ibunda Bung Karno yang juga nenek beliau yaitu Nyoman Rai Srimben asal Buleleng. Jadi kita tahu bahwa ibunda Proklamator kita adalah seorang wanita Hindu, Bali," terangnya.
Selain itu, Sukmawati masuk hindu juga sudah melalu perjalanan spirituil dan bimbingan leluhur hingga akhirnya keputusan pindah ke agama Hindu dilakukan tepat di usianya ke-70 tahun.
"Tentunya dengan izin keluarga, tentunya putra putri beliau, mas Paundra, mbak Menur dan juga dari saudara-saudara beliau seperti ibu Megawati, Guntur, Guruh dan almarhum Rachmawati," tandasnya.
Restu dari para keluarga Sukarno tersebut diklaim sebagai cerminan sikap yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
"Semoga ini menjadi awal yang baik utuk beliau karena sudah menemukan satu pilihan, tentu ini sebuah sikap Pancasilais dan membuktikan bahwa keluarga Bung Karno memang mengayomi seluruh agama dan keyakinan," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil