Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tren TikTok Kian Diminati, Ini Tips untuk Produk FMCG Jangkau Audiens

        Tren TikTok Kian Diminati, Ini Tips untuk Produk FMCG Jangkau Audiens Kredit Foto: Unsplash/Kon Karampelas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kondisi perekonomian yang terus bergerak dinamis sepanjang tahun ikut memengaruhi perilaku berbelanja masyarakat, termasuk dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Brand produk FMCG (fast-moving consumer goods) pun menghadapi tantangan baru untuk bisa terus hadir demi konsumen, baik secara offline maupun online.

        Untuk itu, TikTok sebagai applikasi video pendek yang kian dipercaya brand untuk bantu meningkatkan bisnis, memberikan berbagai insight yang dapat dimanfaatkan oleh brand FMCG agar bisa lebih lincah dalam memasarkan produknya di ranah digital, sekaligus menghadirkan pengalaman belanja yang seru kepada konsumen.

        Baca Juga: Keren! Demi Sasar Penggemar Anak Muda, The Beatles Punya Akun TikTok Resmi

        Senior Marketing Manager, Kantar Worldpanel Division, Corina Fajriyani, mengatakan dalam sebuah acara virtual, Senin (25/10), bahwa perilaku belanja masyarakat yang berpindah-pindah dari offline ke online dan sebaliknya, merupakan salah satu faktor yang mendorong pentingnya kapabilitas omnichannel bagi suatu brand FMCG. Hal ini disorot dalam riset "Winning Omnichannel Asia: The Future of FMCG and Retail" dari Kantar Worldpanel.

        "Selain pasar tradisional, warung, dan minimarket, kini pelanggan juga mengandalkan platform online untuk mencari, menemukan, dan membeli produk. Oleh karena itu, brand perlu meningkatkan kehadirannya di kanal digital, baik untuk pemasaran maupun penjualan," kata Corina.

        Hal serupa juga disebutkan oleh Media Manager Nestlé, Jeni Sulianti. Ia mengungkapkan, salah satu contoh brand yang telah sukses mengoptimalkan platform digital untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya adalah Nestlé. Menurutnya, makin banyaknya pelanggan yang belanja kebutuhan sehari-hari secara online turut diperhatikan oleh brand yang telah membawahi berbagai produk FMCG, seperti Milo dan Nescafe.

        "Kebiasaan belanja kebutuhan groceries secara online baru meningkat selama pandemi ini. Kami menyadari bahwa untuk bisa terus dicari dan ditemukan oleh pelanggan, brand kami pun perlu memperkuat kehadiran secara digital, dan memberikan konten yang relevan sekaligus bermanfaat bagi pelanggan. Itulah yang mendasari kami untuk masuk ke TikTok, di mana kami bisa meningkatkan engagement dengan target konsumen melalui fitur Top View Ads di TikTok," kata Jeni.

        Cara masyarakat mengonsumsi dan berbelanja produk sehari-hari ini juga terlihat di platform TikTok. Konten-konten autentik terkait produk FMCG, seperti produk kecantikan dan skincare yang baru dibeli, life hack untuk kebutuhan rumah tangga, eksperimen masak di rumah, hingga berburu produk viral di minimarket, makin meramaikan platform ini berkat kreativitas para kreator.

        Berdasarkan Data Internal TikTok (Juli 2020-Juli 2021), views untuk konten seputar kecantikan dan perawatan diri meningkat 4 kali lipat sepanjang tahun 2020-2021, sementara views untuk konten makanan dan minuman juga meningkat 5 kali lipat di periode yang sama.

        Dari hasil survei TikTok Insight for FMCG terhadap ratusan pengguna di Indonesia sepanjang tahun, ketertarikan mereka terhadap produk FMCG juga sangat besar dengan 45% pengguna tertarik pada produk kecantikan dan kosmetik, sementara 71% pengguna suka melihat produk makanan dan minuman.

        Konten FMCG yang pengguna konsumsi bukan hanya sebagai sumber inspirasi, melainkan juga mengarahkan ke pembelian. Sebanyak 92% responden melakukan pembelian secara online dalam satu bulan terakhir, yang memperlihatkan bahwa pengguna TikTok sudah terbiasa dengan berbelanja langsung secara online setelah mereka menemukan produk yang dicari.

        "TikTok adalah tempat di mana brand dan konsumennya dapat terhubung secara langsung dan serta unik melalui cara yang otentik. Konsep Shoppertainment di dalam TikTok memberikan kesempatan bagi para brand untuk dapat menyajikan konten yang menghibur, inspiratif, dan mendorong perilaku belanja," kata Sitaresti Astarini, Head of Business Marketing, TikTok Indonesia.

        Sitaresti menambahkan, hashtag seperti #TipsKecantikan (145 juta views) dan #GaraGaraTikTok (127 juta views) menunjukkan kekuatan komunitas TikTok dalam berbagi inspirasi mengenai hal-hal baru yang turut memengaruhi keputusan mereka dalam melakukan pembelian atau transaksi suatu produk.

        Berbagai solusi periklanan dan pemasaran hadir di TikTok untuk memungkinkan brand menjangkau audiens yang tepat sesuai dengan objektif kampanye yang ingin dicapai. Mulai dari In-feed Ads yang memungkinkan konten iklan muncul secara native di For You Page, Branded Hashtag Challenge, Branded Effects, Live Shopping, dan TikTok Shop yang memudahkan brand memasarkan produk-produknya secara kreatif dan dinamis langsung di dalam TikTok.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nuzulia Nur Rahma
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: