Novel Baswedan kesal melihat gaya ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dan jajarannya menggelar rapat di hotel mewah.
Novel merasa tindakan itu tak etis sebab kegiatan itu hanya menghambur-hamburkan uang negara di tengah kesulitan masyarakat karena Covid-19 yang melanda sekarang ini.
Adapun rapat tersebut dilakukan ketua KPK Firli Bahuri hingga pejabat strukturaldi Hotel Sheraton Mustika, Jogjakarta, pada 27 hingga 29 Oktober 2021. Baca Juga: Farhat Abbas Siap Tempur di Pilpres 2024, Prabowo, Ganjar, Puan, dan Anies Lewat Semua
Acara itu kemudian dilanjutkan pada Jumat pagi dengan acara sepeda santai dari Mapolsek Semplak smapai warung Kopi Kali Urang.
“Pimpinan KPK dan pejabat utamanya besok dan lusa, laksanakan raker di Hotel Sheraton Mustika. Etis nggak sih? Di tengah pandemi dan kesulitan mengadakan acara begini?” kata Novel di akun Twitternya dikutip Populis.id, Kamis (28/10/2021).
Terkait hal ini, Sekjen KPK Cahya Harefa menjelaskan, rapat tersebut dilakukan pasca peralihan status pegawai KPK menjadi ASN.
Itu menindaklanjuti amanah UU Nomor 19 tahun 2019 yang mengatur bahwa KPK termasuk ke dalam rumpun eksekutif dengan status sebagai ASN.
Karena itu, KPK perlu melakukan harmonisasi regulasi dan penyempurnaan struktur organisasi.
“Guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi KPK sesuai UU tersebut,” ucap Cahya dalam keterangannya.
Rapat intensif yang melibatkan pimpinan dan jajaran pejabat struktural, guna finalisasi rumusan penyesuaian aturan dan struktur organisasi KPK sesuai kedudukan barunya.
Melalui penyesuaian dan penyempurnaan tersebut, lanjutnya, diharapkan tugas-tugas pemberantasan korupsi bisa berjalan lebih efektif dan efisien.
Dengan landasan regulasi yang kuat dan dukungan struktur organisasi yang tepat.
“Baik yang dijalankan melalui upaya pencegahan, penindakan, maupun pendidikan,” jelasnya.
Cahya menjelaskan, rapat intensif ini telah diagendakan jauh-jauh hari.
Baik dari aspek perencanaan anggaran maupun rancangan pelaksanaannya. Baca Juga: Hasto Tuding Ada yang Mau Hancurkan PDIP, Pendukung Ganjar: Mana Bisa Relawan Hancurkan Partai!
“Namun harus tertunda karena kondisi pandemi dan baru bisa dilaksanakan saat ini,” klaim Cahya.
Ia menjelaskan, rapat yang melibatkan pimpinan dan pejabat struktural itu juga cukup penting.
Itu dilakukan untuk menyelaraskan seluruh program kerja KPK, membangun kerjasama antar-tim dan unit kerja.
“Sehingga pada akhirnya bisa menguatkan kinerja kelembagaan,” pungkas Cahya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: