Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tekor Tak Kunjung Habis, Lippo Karawaci Milik Konglomerat Riady Rugi Setengah Triliun Lebih!

        Tekor Tak Kunjung Habis, Lippo Karawaci Milik Konglomerat Riady Rugi Setengah Triliun Lebih! Kredit Foto: Agus Aryanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membukukan kerugian senilai Rp581,42 miliar sepanjang kuartal ketiga tahun 2021. Meski begitu, kerugian tersebut sudah dipangkas hingga 73,88% dari kerugian pada kuartal ketiga 2020 lalu yang mencapai Rp2,23 triliun. 

        Merujuk ke laporan keuangan perusahaan, Lippo Karawaci berhasil mendongkrak pendapatan bersih hingga 43,52% (yoy). Jika per September 2020 lalu pendapatan perusahaan properti milik konglomerat Mochtar Riady ini hanya Rp7,49 triliun, nilainya tumbuh menjadi Rp10,75 triliun pada September 2021.  Baca Juga: Keuntungan Meroket, Sari Roti Kantongi Laba Bersih Rp209,7 Miliar Per September 2021

        Pendapatan segmen real estate development menyumbang kontribusi yang lebih besar bagi Lippo Karawaci, yakni awalnya Rp2,37 triliun pada Q320 menjadi Rp2,99 triliun pada Q321. Pendapatan dari segmen healthcare juga bertumbuh positif, yakni awalnya Rp4,01 triliun menjadi Rp5,89 triliun. Baca Juga: Mengulik Waskita Realty: Punya Sukmawati Sukarno Sang Komisaris Hingga Cuan Puluhan Miliar Rupiah

        Pertumbuhan pendapatan diimbangi dengan penurunan beban lainnya dari angka Rp1,63 triliun pada September 2020 menjadi Rp536,51 miliar pada September 2021. Kemudian, Bagian rugi entitas asosiasi yang pada Q320 mencapai Rp227,82 miliar kini berbalik menjadi laba senilai Rp4,55 miliar. 

        Meski begitu, emiten bersandi LPKR ini mencatatkan beban usaha yang lebih besar, yakni awalnya Rp2,97 triliun menjadi Rp3,23 triliun. Beban keuangan pun tercatat naik dari angka Rp1,18 triliun menjadi Rp1,89 triliun. Posisi aset Lippo Karawaci per akhir September 2021 mencapai Rp63,06 triliun, lebih tinggi dari posisi per akhir Desember 2020 lalu yang hanya Rp51,87 triliun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: