Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nangis! Duit Jeff Bezos Melayang Rp126 Triliun, Elon Musk Makin Tak Terkejar!

        Nangis! Duit Jeff Bezos Melayang Rp126 Triliun, Elon Musk Makin Tak Terkejar! Kredit Foto: Reuters/Joshua Roberts
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Miliarder Jeff Bezos melihat miliaran kekayaannya terhapus setelah saham Amazon anjlok di New York. Pendiri raksasa teknologi ini kehilangan USD8,8 miliar (Rp126 triliun). Meski demikian, Bezos masih bernilai USD195 miliar (Rp2.791 triliun) setelah bisnis menyalahkan kekacauan rantai pasokan atas penurunan tajam dalam pertumbuhan penjualan pada kuartal ketiga tahun ini.

        Bezos sekarang mendekam jauh di belakang Elon Musk dalam daftar orang kaya global dengan bos Tesla yang kini berharta lebih dari USD300 miliar.

        Baca Juga: Salut! Ternyata Ini Alasan Jeff Bezos Investasi di Startup Indonesia Ula!

        Melansir This Is Money di Jakarta, Senin (1/11/21) pembuat mobil listrik telah melihat peningkatan permintaan di China, meski harus mengatasi masalah produksi yang telah mengganggunya.

        Saham Tesla telah melonjak 170 persen selama 12 bulan terakhir. Sementara itu, Amazon melihat pertumbuhan akan melambat tajam di periode Natal yang penting dan meningkatkan prospek kerugian kuartalan pertama sejak 2015.

        Itu adalah hasil kuartalan pertama yang diposting oleh Amazon dalam 27 tahun sejarah perusahaan tanpa Bezos sebagai kepala eksekutifnya.

        CEO baru Andy Jassy mengatakan bisnisnya menghadapi 'beberapa miliar dolar biaya tambahan' karena berbagai masalah dalam rantai pasokannya dan lonjakan inflasi.

        Investor mulai gelisah atas saham teknologi AS, ditambah lagi Apple juga mengecewakan investor pada hari Kamis karena meleset dari perkiraan penjualan karena berurusan dengan tumpukan pesanan. Saham Apple turun 4 persen.

        Sementara itu, Microsoft telah mengklaim gelar perusahaan publik paling berharga di dunia. Microsoft telah meningkat 45 persen tahun ini di tengah meningkatnya permintaan untuk layanan komputasi awan selama pandemi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: