Pakar komunikasi dari Universitas Indonesia Ade Armando mewanti-wanti para pengkritik Anies Baswedan tak boleh sembarangan menyentuh masalah identitas kesukuan Gubernur DKI Jakarta itu.
Kata Ade, kebodohan dan kelemahan Anies yang tak becus mengurus Jakarta sudah cukup untuk dijadikan amunisi guna mengganjal Anies maju di Pemilihan Presiden 2024.
"Membicarakan kelemahan dan kebodohan Anies harus terus dilakukan, biarkan masyarakat bertanya karena Anies ini jadi kandidat potensial untuk jadi capres 2024," kata Ade di akun Youtube CokroTV.
Meski demikian, mengungkapkan kelemahan Anies tak serta dilakukan dengan menghalalkan segala cara. Lewat operasi-operasi politik yang jahat seperti menyebarkan informasi hoaks dan menyerang sisi personalnya terkait identitas Anies sebagai seorang Arab.
"Mengungkapkan kebodohan Anies tak sama dengan mencari-cari kesalahan, mengkritik Anies tak sama dengan menciptakan hoax tentang Anies. Hal itu memang bermanfaat untuk menjatuhkan Anies. Akan tetapi memanipulasi informasi, berbohong tentang Anies tak boleh dilakukan; karena itu jahat, kita boleh tidak suka dengan Anies, tapi gak boleh jahat," tambahnya.
Selain itu, lanjut Ade, penyebaran hoaks untuk jangka panjang justru akan merugikan para oposan Anies, karena hal ini akan menjatuhkan kredibilitas para pengkritik Anies itu sendiri.
"Bahayanya nanti orang akan mengeneralisasi bahwa semua yang mengkritik Anies itu lebih besar kebenciannya ketimbang kritik obyektif," tegasnya.
"Kita juga tak boleh menyerang dengan mengaitkan terkait kearabannya dia, kita tak boleh menyerang SARA. Serangan rasis nanti akan jadi boomerang, para pengkritik Anies harus sadar bahwa kritik obyektif sudah cukup untuk mendelegitimasi Anies," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: