Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Fadli Zon Ngomong-Ngomong Kecurangan Pemilu, Berarti Prabowo Pengkhianat Dong?

        Fadli Zon Ngomong-Ngomong Kecurangan Pemilu, Berarti Prabowo Pengkhianat Dong? Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi Ferdinand Hutahaean merespons pernyataan Politisi Partai Gerindra Fadli Zon yang menyinggung soal kecurangan Pemilu 2019 lalu.

        Bagi Ferdinand, pernyataan Fadli Zon tersebut bermakna bahwa Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menjadi menteri di bawah rezim yang curang.

        “Bagi saya ini bermakna bahwa  prabowo dan sandiuno menjadi menteri dibawah pemerintahan yang dihasilkan dari kecurangan,” cuit dia, seperti dilihat, Rabu (3/11/2021).

        Baca Juga: Aksi Prabowo Nyapres Lagi Terkuak! Eh Respons Said Didu Ngagetin: Au Ah Elap

        Selain itu, ia menilai pernyataan Fadli juga telah menuding Prabowo dan Sandi sebagai pengkhianat karena bersedia menjadi menteri di rezim yang curang.

        Baca Juga: Anak Buah Prabowo ini Bilang Pemasok PCR Ambil Untungnya Keterlaluan hingga 600 Persen!

        “Berarti juga bahwa fadlizon menuding Prabowo dan Sandiaga penghianat jadi menteri direjim yang curang,” tuturnya. 

        Menurut dia, pernyataan Fadli Zon tersebut menuding ketua umumnya sendiri. “Ini luar biasa, kader menuding Ketum. Sayangnya Prabowo tak berani.!,” tegasnya.

        Adapun sebelumnya. Politisi Partai Gerindra Fadli Zon pada 2019 lalu menyebut bahwa Pemilu 2019 diwarnai unsur kecurangan yang terstruktur, sistematis, masif dan brutal. 

        “Di negara yang sudah maju peradaban demokrasinya sebetulnya orang itu tak perlu saksi, tak perlu ada kejadian sengketa, kejadian ada salah input. Ini omong kosong, ini jelas sebuah kesengajaan, dan kecurangan yang terstruktur, masif, sistematis, dan brutal,” katanya, dilansir Viva.

        Menurutnya, Pemilu 2019 gagal menghadirkan pemilu yang jujur dan adil.

        “Kinerja para saksi, menurutnya, sudah luar biasa mengawal suara. Padahal, harusnya negara menjamin suara dan tak perlu dikawal sehingga harus ada kepercayaan. “Pemilu ini adalah pemilu yang gagal,” ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: