Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Badan Standardisasi Nasional Konsisten Bina 990 UKM Raih SNI

        Badan Standardisasi Nasional Konsisten Bina 990 UKM Raih SNI Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Badan Standardisasi Nasional (BSN) terus melakukan kegiatan pembinaan kepada UKM sebagaimana yang diamanahkan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian.

        Kepala BSN, Kukuh S. Achmad, mengatakan bahwa hingga saat ini, BSN telah melakukan pembinaan UKM meraih SNI sebanyak 990 UKM yang dilakukan melalui 5 Kantor Layanan Teknis (KLT) BSN di Palembang (Sumatera Selatan), Pekanbaru (Riau), Makassar (Sulawesi Tengah), Surabaya (Jawa Timur), dan Bandung (Jawa Barat).

        Baca Juga: PLN Pusertif jadi Satu-satunya Lembaga yang Memberikan SNI pada SPKLU

        "Khusus di daerah Jawa Barat, BSN membina UKM sebanyak 185 UKM. Dari jumlah tersebut, yang tersertifikasi sebanyak 29 UKM,"kata Kukuh kepada wartawan saat membuka kegiatan Indonesia Quality Expo (IQE) ke-9 di 23 Paskal Shopping Center, Kota Bandung, Kamis (4/11/2021).

        Berdasarkan bangbeni.bsn.go.id, jumlah pelaku usaha yang telah menerapkan SNI produk di wilayah Jawa Barat sebanyak 91 perusahaan. "BSN juga menganugerahkan penghargaan SNI Award pada beberapa industri di Jawa Barat seperti PT Pupuk Kujang dan PT Trisula Textile Industries Tbk.," ungkapnya.

        Kukuh menyebutkan, dalam upaya meningkatkan investasi, pemerintah berupaya mempermudah pelaku usaha memperoleh izin berusaha. Upaya dimulai dengan ditetapkannya Undang-undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

        BSN diberikan peranan yang cukup penting dalam implementasi UU Cipta kerja. Salah satunya, BSN diberikan amanat mengembangkan sistem pembinaan bagi pelaku usaha dengan kategori usaha risiko rendah. Usaha dengan risiko rendah hanya membutuhkan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk menjalankan usahanya sekaligus berhak membubuhkan tanda SNI Bina UMK pada kemasan produknya.

        Oleh karena itu,  BSN berkomitmen untuk melakukan pembinaan terhadap usaha mikro dan kecil yang telah mendapatkan tanda SNI Bina UMK dengan meluncurkan aplikasi SNI Bina UMK pada saat pembukaan Bulan Mutu Nasional pada (3/11/2021) di Bandung, Jawa Barat. "Masyarakat juga dapat mengkases tautan sibuk.bsn.go.id," ujarnya.

        Adapun pembinaan yang diberikan dalam bentuk penyediaan Aplikasi Sistem Informasi Bina UMK; penyediaan materi edukasi dalam bentuk bacaan atau tontonan; penyelenggaraan Pelatihan penerapan SNI; penyediaan fasilitasi kelas Bimbingan Teknis bagi UMK yang memiliki niat dan tekad yang kuat dalam peningkatan mutu produknya. "Serta penyediaan fasilitas insentif sertifikasi bagi UMK yang lolos tahap bimbingan teknis," katanya.

        Sementara itu, aneka produk unggulan bersertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dipamerkan di Indonesia Quality Expo (IQE) ke-9 di 23 Paskal Shopping Center, Bandung, Jawa Barat pada Kamis-Minggu, 4–7 November 2021.

        Expo yang diselenggarakan oleh BSN ini akan menjadi ajang pamer barang dan jasa ber-SNI yang dihasilkan industri dan UKM. IQE diharapkan dapat membangkitkan optimisme serta turut membantu pemulihan ekonomi nasional.

        Kukuh mengatakan, dalam konteks Pemulihan Ekonomi Nasional, maka BSN menyelenggarakan IQE yang merupakan sarana untuk membangun komunikasi antarpemangku kepentingan, bertransaksi, dan ajang pamer produk bersertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) serta unjuk rasa optimis yang tinggi, bahwa ekonomi kita bisa bangkit dan tumbuh, meskipun pandemi Covid-19 hingga saat ini belumlah usai.

        "Melalui IQE, BSN memublikasikan industri penerap Standar Nasional Indonesia (SNI) yang memiliki kisah sukses atau Succes Story sebagai role model," ujarnya.

        Dia berharap, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi para pelaku usaha bahwa masih banyak UKM dan industri yang bisa melakukan inovasi dan bertahan dalam situasi pandemi Covid-19 dengan salah satu kuncinya adalah menerapkan SNI.

        Sementara, Kota Bandung dipilih menjadi tuan rumah sebagai simbol sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam semangat dan komitmen membangun Konsumen Cerdas dan Cinta Produk Indonesia yang ber-Standar Nasional Indonesia dan hal ini menjadi perhatian besar dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Perhatian tersebut dibuktikan dengan berbagai kegiatan strategis di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian. "Apalagi, antusias pemangku kepentingan untuk mengikuti IQE masih cukup tinggi," katanya.

        Sementara itu, peserta pameran tersebut adalah 14 UKM di Jawa Barat yang dibina BSN untuk produk jahe merah, rendang instan dalam kemasan, masker kain, tempe dan keripik tempe, eggroll gluten free, pakaian bayi, olahan ikan, kopi, bumbu organik, dan insinerator.

        "Hal ini menjadikan kebanggaan dan rasa syukur kita bahwa pelaku usaha masih peduli terhadap mutu produk, perlindungan konsumen, dan tentunya berkontribusi terhadap penguatan daya saing bangsa. Bangga terhadap SNI sejalan dengan kampanye pemerintah Bangga Buatan Indonesia dan tema HUT RI ke-76: Indonesia Tumbuh, Indonesia Tangguh," jelasnya.

        Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Layanan Informasi BSN, Zul Amri mengatakan, IQE tahun ini diikuti oleh 14 instansi baik dari pemerintah maupun swasta yang mengisi 33 booth.

        Baca Juga: Sucofindo Berikan Bantuan Program Sertifikat SNI Pasar Rakyat dan Sertifikasi ARISE

        Produk-produk ber-SNI dipamerkan dan juga layanan informasi seputar standardisasi dan penilaian kesesuaian. IQE tidak hanya secara offline, tapi pameran disajikan secara online melalui live streaming, games online, maupun doorprize secara online. Selain itu, diselenggarakan talkshow yang dikemas dengan konsep webinar setiap harinya.

        "Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini juga diadakan Lomba Penulisan Jurnalistik tentang Produk SNI dan Peran Penting BSN dalam Pengembangan SNI untuk Grup Jurnalis BSN, Lomba Penulisan Jurnalistik tentang Pra IQE dan IQE," jelasnya.

        Zul menambahkan, di pameran ini BSN membuka booth yang menyediakan klinik standardisasi dan penilaian kesesuaian. Selain itu, BSN juga menampilkan produk-produk ber-SNI dari UMKM binaan BSN di wilayah Jawa Barat. Di antaranya, Babyfynsass (masker), Roeparasa (bumbu organik), Restu Mande (rendang), Tirta dewi kuningan (minuman jahe merah), dan Zanada (keripik tempe).

        BSN pun mengapresiasi para pihak yang telah mendukung terselenggaranya IQE 2021, yaitu PT. Petrokimia Gresik, PT. Pupuk Kaltim, PT Pupuk Kujang, PT Siemens Indonesia, PT Antam UBPP Logam Mulia, PT IAPMO, PT Pupuk Sriwidjaja, PT PLN Pusat Sertifikasi, PT. Kencana Gemilang (Miyako), PT Maesindo Indonesia dengan brand JITO, Antis; PT. Wilmar Nabati Indonesia Gresik (WINA Gresik), Gigase, PT Indofood Sukses Makmur, Tbk, serta Quality.co.id sebagai media partner.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: