Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Inggris Jadi Negara Pertama di Dunia yang Setujui Molnupiravir, Obat Covid-19 dari Merck

        Inggris Jadi Negara Pertama di Dunia yang Setujui Molnupiravir, Obat Covid-19 dari Merck Kredit Foto: Antara/Fransisco Carolio/Lmo
        Warta Ekonomi, London -

        Inggris menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui molnupiravir pada Kamis (4/11/2021). Pil antivirus Covid-19 itu dikembangkan bersama oleh Merck yang berbasis di Amerika Serikat (AS) dan Ridgeback Biotherapeutics untuk memerangi pandemi.

        Dilansir dari Reuters, Badan Regulator Obat dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA) merekomendasikan molnupiravir pada pasien dengan Covid-19 ringan hingga sedang dan setidaknya 1 faktor risiko mengembangkan penyakit parah, seperti obesitas, diabetes lansia, dan penyakit jantung.

        Baca Juga: Kabar Baik! Obat Molnupiravir 50% Cegah Pasien Covid-19 Masuk RS

        Obat ini akan diberikan sesegera mungkin setelah tes Covid-19 dinyatakan positif dan dalam waktu 5 hari sejak timbulnya gejala.

        Molnupiravir dari Merck telah diawasi ketat sejak data bulan lalu menunjukkan obat tersebut mampu mengurangi separuh kemungkinan kematian atau dirawat di rumah sakit bagi mereka yang paling berisiko mengembangkan Covid-19 parah.

        Diberikan pada awal penyakit, obat ini dirancang untuk memasukkan kesalah ke dalam kode genetik virus corona penyebab Covid-19. Aturan pakainya diminum 2 kali sehari selama 5 hari.

        Menurut Profesor Stephen Powis, direktur medis nasional untuk Dinas Kesehatan Nasional Inggris (NHS), obat ini akan diberikan kepada pasien dengan risiko komplikasi lebih tinggi saat Inggris memasuki musim dingin.

        Peluncurannya akan diperluas jika terbukti efektif secara klinis dan biaya dalam mengurangi rawat inap dan kematian.

        "Kami kini mengerahkan seluruh elemen pemerintah dan NHS untuk segera mendapatkan perawatan ini bagi pasien pada awalnya melalui penelitian nasional, sehingga kami dapat mengumpulkan lebih banyak data tentang bagaimana antivirus tersebut bekerja pada populasi yang kebanyakan sudah divaksin," terang Maggie Throup, menteri vaksin Inggris, kepada parlemen.

        Bulan lalu, Inggris menyetujui kesepakatan dengan Merck untuk mengamankan 480 ribu set molnupiravir.

        Dalam pernyataan terpisah, Merck memperkirakan akan memproduksi 10 juta set obat pada akhir tahun ini dan setidaknya 20 juta set akan diporoduksi pada 2022.

        Molnupiravir dari Merck juga sedang dipelajari dalam uji coba tahap akhir untuk mencegah infeksi. Menurut Merck, pengurutan virus yang dilakukan sejauh ini telah menunjukkan molnupiravir efektif melawan semua varian virus corona, termasuk varian Delta yang menyebabkan lonjakan rawat inap dan kematian di seluruh dunia baru-baru ini.

        Meski belum jelas kapan Merck akan mengirimkan obatnya ke Inggris, perusahaan itu berkomitmen menyediakannya secara global tepat waktu. Harganya pun rencananya dipatok berjenjang, sesuai kemampuan membayar setiap negara.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: