Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menteri Bisnis PCR, Gerung Sebut Ada yang Gak Beres di Istana: Rebutan Proyek-Balas Dendam Antargeng

        Menteri Bisnis PCR, Gerung Sebut Ada yang Gak Beres di Istana: Rebutan Proyek-Balas Dendam Antargeng Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Akademisi sekaligus pengamat politik, Rocky Gerung turut mengomentari dugaan keterlibatan Menteri dalam bisnis PCR yang sedang ramai disorot sekarang ini.

        Dia menilai,indikasi keterlibatan menteri di pusaran bisnisPCR ini mengkonfirmasi kepada publik bahwa adasesuatuyang tak beres di lingkungan Istana. Rocky Gerung bilang ada semacam aksibalas dendam dari kelompok istana yang tak kebagian proyek kepada kelompok yang kerap mendapatkan proyek besar.

        “Itu sinyalnya, artinya mereka sekarang dapat slot buat balas dendam. Temanya sebenarnya balas dendam karena enggak dapat proyek waktu itu kan, jadi itu sebetulnya. Ini sebenarnya perang antar geng, untuk hal yang sama,” kata Rocky dalam saluran YouTube miliknya, Jumat (05/11/2021).

        Baca Juga: Ngabalin Mati-matian Bela Luhut yang Diduga Bisnis PCR, Tokoh Papua: Otak Sungsang!

        Adapun menteri yang diduga terlibatdalam bisnis PCRitu ialah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dan Menteri Koordinator Bidang Maritim Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

        Lebih lanjut Rocky menilai, sebenarnya kasus ini bukan soal pihak mana yang menjabat sebagai pejabat publik di pemerintahan, namun soal adanya pelanggaran hukum.

        Apalagi bisnis PCR itu dianggap sebagai pelanggar adanya KKN, di mana seorang menteri yang membuat regulasi bisa menggunakan jabatannya untuk berbisnis.

        “Karena yang jadi soal, siapa dapat apa, tapi pelanggaran hukum. Mau siapapun itu tetap melanggar KKN, bahwa yang didalam itu membuat regulasi kenapa berbisnis,” imbuhnya.

        Sementara menurut pegiat media sosial Denny Siregar, dari data yang diperolehnya, ada saham Luhut di sana lewat PT Tobas Sejahtera, sedangkan Erick Thohir kaitannya dengan bisnis PCR, kata dia masuk lewat sang kakak Boy Thoir melalui PT Adari Bangun Negeri–yayasan afiliasi dari Adaro Energi.

        Denny sendiri mengaku tak paham mengapa mendadak menteri mengeluarkan surat edaran supaya para penumpang pesawat yang sudah vaksin 2 kali dan sudah memakai aplikasi PeduliLindungi tiba-tiba dipaksa pakai tes PCR untuk terbang.

        “Ini adalah kebijakan yang sangat blunder dari Presiden Jokowi pasca penanganan pandemi ini,” katanya.

        Baca Juga: Luhut Diduga Terlibat Bisnis PCR, Anak Buah Megawati Pasang Badan

        Meski di awal-awal pemerintahan gagap dengan pandemi, tapi akhirnya mereka disebut berhasil beradaptasi dengan situasi. Indonesia lalu mendapat pujian.

        Dengan cara mereka mengatasi pandemi, mulai dari menolak konsep lockdown, sampai ngebut vaksinasi, dan melakukan leveling PPKM, dunia lantas banyak meniru dan mengapresiasi cara RI hadapi Covid.

        “Tapi kebijakan di RI ini kan memang mirip dengan sepakbolanya, enggak bisa dipuji dikit, malah pada besar kepala. Akhirnya bukan cuma blunder, tapi malah bikin gol-gol bunuh diri,” katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: