Pendiri Indonesia Economic Forum dan Utusan Khusus untuk Clover Climate Alliance (CCA), Shoeb Kagda menyatakan, Diplomat Senior Dino Patti Djalal resmi bergabung dengan Clover Climate Alliance.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu didapuk sebagai Chief Envoy (Kepala Utusan) yang akan bertugas memobilisasi 1 juta champions dalam mengatasi perubahan iklim.
Mereka adalah GenZ & Milenial dari kalangan mahasiswa dan alumni universitas terkemuka di Asia; khususnya ASEAN, Cina dan India.
Inisiatif ini akan dipelopori dan dilaksanakan oleh (Indonesia Climate Fund) IEF sebagai inisiator utama. Dia menegaskan, Gen-Z Indonesia harus memimpin Asia dalam mengatasi Perubahan Iklim; karena merekalah yang akan menjadi pemain utama untuk kampanye global yang didukung PBB, Race to Zero.
“Clover Country dan Indonesia Economic Forum merasa terhormat dengan bergabungnya Diplomat Senior Dino Patti Djalal sebagai Kepala Utusan untuk melancarkan sejumlah agenda Clover Climate Alliance. Pak Dino adalah sosok yang gigih dalam memerangi Perubahan Iklim,” kata Shoeb Kagda.
Shoeb mengatakan, dengan semangat, pengetahuan yang mendalam, dan jaringan globalnya, Dino Patti Djalal adalah figur yang sempurna untuk menggembleng dan memotivasi generasi muda Indonesia, khususnya yang bergiat di bidang bisnis dan politik, untuk bertindak sekarang sebelum terlambat.
Dino adalah Juru Bicara Presiden, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, dan Wakil Menteri Luar Negeri di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam beberapa kesempatan, Dino menyatakan sikapnya menentang keras 2070 sebagai tahun target pencapaian Net Zero emisi karbon. Menurutnya, Net Zero Emission harus dicapai pada tahun 2050, sebelum rumahnya terbakar.
Kunci untuk mencapai Net Zero pada tahun 2050 adalah melibatkan masyarakat Indonesia secara langsung, khususnya generasi muda.
Dino Patti Djalal yang juga Ketua Dewan World Resources Institute Indonesia mengatakan, sebagian dari masyarakat Indonesia belum paham tentang Net Zero Emission, karena konsentrasi mereka terfokus pada Covid-19. Tapi Covid- 19 adalah krisis jangka pendek, sedangkan krisis jangka panjang adalah Perubahan Iklim.
Banyak juga yang tidak mengerti bahwa kenaikan suhu udara 3 derajat Celcius akan akan menyebabkan cuaca mendidih dan gelombang panas. Akan terlalu panas untuk berjalan di luar rumah atau bermain sepak bola.
“Apa yang publik belum dapatkan dan apa yang hingga kini tidak dihargai oleh para pemimpin bisnis dan politik, adalah jika Anda beralih ke ekonomi rendah karbon, maka Anda akan menghasilkan lebih banyak uang, Anda menciptakan lebih banyak lapangan kerja, menarik lebih banyak investasi, Anda mendapatkan lebih banyak teknologi, dan lebih banyak kesetaraan,” kata Dino yang juga pendiri Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (FPCI).
Karenanya, itulah penjelasan mengapa Clover Climate Alliance sangat penting untuk menggerakkan bangsa dan kawasan menuju masa depan yang berkelanjutan, dan yang melindungi warisan alam Indonesia.
“Untuk sampai ke sana, kita harus memanfaatkan teknologi, kekuatan kerumunan, dan modal global.”
Dino Patti Djalal akan memimpin Clover Climate Alliance dalam sejumlah inisiatif utama, antara lain, bersama mahasiswa & alumni universitas di Indonesia dalam kompetisi XPRIZE Carbon Removal Elon Musk senilai $100 juta.
Sebagai Ketua Dewan untuk Proyek Percontohan senilai US$100 juta Clover Climate Hedge Fund, yang akan didirikan sebagai Variable Capital Company (VCC), diatur oleh Monetary Authority of Singapore.
Memimpin upaya untuk memobilisasi 1 juta Climate Champions, menargetkan Generasi Z & Milenial dari mahasiswa dan alumni universitas terkemuka di Asia; khususnya ASEAN, Cina dan India.
Clover Climate Alliance adalah kemitraan antara Indonesia Economic Forum dan Clover Country, negara digital yang memanfaatkan kekuatan teknologi blockchain untuk meluncurkan inisiatif global guna mengatasi perubahan iklim.
Indonesia Economic Forum adalah platform pembuatan konten utama untuk mempromosikan kemajuan di bidang ekonomi dan sosial di Indonesia.
Didirikan pada tahun 2014, dalam delapan tahun terakhir telah menyelenggarakan berbagai kegiatan yang melibatkan lebih dari 10.000 partisipan yang berasal dari pemimpin bisnis, pengusaha, pembuat kebijakan, cendekiawan, investor, akademisi senior, dan pemuda.
Untuk menghadapi Perubahan Iklim dan sebagai fenomena ikutannya, pendiri Clover Country dan Pelindung Indonesian Economic Forum-Inisiatif Iklim, Chief Patrick mengatakan, setiap negara harus memanfaatkan semua aset dan sumber daya seefektif mungkin.
Selain itu, juga harus menyusun rencana kerja serta menetapkan tahun target Net-Zero Emission yang reasonable.
“Tokenisasi Aset untuk mengatasi Perubahan Iklim adalah solusi yang layak untuk dijalankan untuk mencapai Net-Zero Emission, dan itu akan menjadi kekuatan crowd dalam pendanaan. Semacam New Kids on The Block dalam persoalan itu,” kata Chief Patrick.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: