Hasil survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) pada 26 April 2021 hingga 8 Mei 2021 menyebut ada sembilan nama tokoh perempuan yang layak maju sebagai capres pada Pemilu 2024.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menempati urutan teratas dengan elektabilitas 24,21 persen. Menyusul Menteri Sosial Tri Rismaharini 17,66 persen, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 11,07 persen.
Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Sebut Susi Pudjiastuti Sakit Hati Karena Tak Ada Jabatan: Menjijikkan!
Selanjutnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani 10 persen, Puan Maharani 4,01 persen, tokoh perempuan Yenny Wahid 3,14 persen, Megawati Soekarnoputri 2,79 persen, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah 1,32 persen, dan istri Presiden Joko Widodo, Iriana 1,07 persen.
Baca Juga: PDIP Oh PDIP... Ternyata Elektabilitas Puan Maharani Tak Mampu Mengejar Sosok Satu Ini
Meskipun jika dibandingkan dengan para capres laki-laki, posisi sembilan nama tokoh perempuan itu masih kalah bersaing, namun kemunculan dan elektabilitas perempuan sebagai capres 2024 pada suvei kali ini cukup membanggakan.
Politisi PDIP Diah Pitaloka menanggapi positif figur calon perempuan sudah mulai diterima masyarakat. Menurutnya, hal ini merupakan sebuah nilai baru.
”Ini salah satu satu nilai baru bagi pemilih Indonesia karena perempuan sudah mulai diterima,” kata Diah, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/11/2021).
Bagi Diah, survei ini sekaligus menunjukkan bahwa publik sudah mulai melihat tidak ada masalah perempuan berada di tampuk kepemimpinan nasional.
Hal menarik lain dari hasil survei ini ialah kemunculan nama dua tokoh perempuan: Yenny Wahid dan Istri Presiden Jokowi, Iriana Jokowi. Baik Yenny Wahid dan Iriana Jokowi, keduanya bukan pejabat maupun mantan pejabat.
Yenny Wahid yang dalam survei tersebut mempunyai elektabilitas 3,14 persen mampu mengungguli tokoh perempuan lain yang saat ini masih menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (1,32 persen).
Elektabilitas putri Presiden ke-4 RI itu hanya kalah dengan para tokoh perempuan yang kini masih menjabat maupun yang pernah menjabat seperti mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Elektabilalitas Susi besar kemungkinan lantaran publik belum lupa dengan jargon ”Tenggelamkan" khas miliknya.
Sementara menurut pengusul Yenny Wahid untuk bertarung di Pilpres 2024, Res Fobia, dukungan untuk putri Gus Dur tersebut bukan pepesan kosong, lantaran penganjur toleransi ini memiliki semua syarat menjadi pemimpin Indonesia.
“Mbak Yenny ini kan punya hati yang baik, sikap yang baik. Intelektualitasnya juga teruji. Apalagi soal integritas dan kapabilitas, semua sudah tahu Mbak Yenny. Ke depan, pertarungan politik itu membutuhkan orang-orang baik,” papar dosen Fakultas Hukum UKSW ini menyadur kompas.com.
Raihan elektabilitas 3,14 persen Yenny Wahid itu merupakan fenomena menarik. Apalagi, mengingat ia samasekali tak memiliki panggung formal sebagai pejabat publik.
Beberapa menteri dan kepala daerah memiliki tingkat popularitas, dan elektabilitas tinggi salah satunya karena dukungan publisitas tinggi sebagai pejabat apalagi selama pandemi.
Berbeda dengan beberapa tokoh perempuan dalam daftar capres yang telah memberikan tanggapannya, namun Yenny hingga kini belum pernah memberikan komentar kemungkinannya menjadi capres di Pilpres 2024.
Survei ARSC tersebut melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi. Dengan 60 persen berusia muda di bawah 30 tahun dan usia minimal 17 tahun, survei menggunakan metode multistage random sampling dan dilakukan melalui sambungan telepon. Adapun margin error plus minus 2,9 persen.•
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil