- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Dorong Pengembangan Riset dan Inovasi, Sejak 2015 BPDPKS Danai 232 Penelitian tentang Sawit
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sejak 2015-2021 telah mendanai sebanyak 232 program penelitian yang bekerja sama dengan sebanyak 69 lembaga penelitian dengan melibatkan 840 peneliti dan 346 mahasiswa. Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam bentuk jurnal nasional dan internasional dan dalam bentuk buku yang tergistrasi secara paten untuk melindungi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurachman mengatakan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomer 24 Tahun 2015 tentang Penghimpunan Dana Perkebunan sangat membutuhkan penelitian dan pengembangan sawit sebagai komoditas perkebunan strategis nasional.
Baca Juga: Tahun 2022, Green Diesel dengan 100 Persen Sawit Ditargetkan Bisa Produksi
Penelitian dan pengembangan diperlukan agar dapat menemukan solusi, sekaligus menjawab permasalahan yang dihadapi industri sawit dari hulu ke hilir. Sehingga dapat memberikan dampak langsung terhadap pengembangan industri sawit nasional yang berkelanjutan.
“Termasuk sebagai bahan dan rekomendasi pengambil kebijakan serta melawan kampanye negatif berdasarkan fakta dan data yang objektif,” ujarnya dalam Pekan Riset Sawit Indonesia 2021, Rabu, (17/11/2021).
Eddy menyebut program riset merupakan bagian dari program BPDPKS yang ditujukan untuk peningkatan pengetahuan tentang pemuliaan, budidaya, pasca panen, pengeloaan hasil, industri, pasar, nilai produk hasil perkebunan, dan potensi pengembangan usaha perkebunan sawit.
Selain itu, program riset juga ditujukan untuk pembentukan sekaligus penguatan lembaga riset yang ada dengan fokus kepada teknologi, sektor industri, inovasi produk, skema pembiayaan, pengetahuan pasar, dan adopsi lingkungan.
“Publikasi ini yang sudah dilaporkan ke BPDPKS sudah mencapai 201 jurnal, 42 yang terdaftar, 6 buku yang telah dipublikasikan. Output dari kegiatan riset itu nantinya akan diintegtasikan dengan database di Badan Riset dan Inovasi Nasional sehingga menjadi dapat diakses oleh masyarakat umum,” ucapnya.
Berdasarkan peniliaian Asosiasi Investor Indonesia (AII), beberapa hasil riset yang didanai BPDPKS sejak tahun 2015-2020 terdapat 13 teknologi hasil riset yang dinilai prospektif untuk kemudian dikomersialisasikan.
Eddy berharap jumlah publikasi ilmiah yang dihasilkan dapat terus meningkat sebagai wujud diseminasi kelapa sawit yang dapat diimplementasikan oleh industri, masyarakat, dan pemerintah dalam rangka meningkatkan produktivitas, efisiensi dan nilai tambah sawit yang berkelanjutan.
“Mudah-mudahan Pekan Riset Sawit Indonesia dapat mempertemukan peneliti dan pelaku industri sawit serta pemerintah sebagai pengambil kebijakan dapat tersambung. Kegiatan yang akan berlangsung selama 2 hari ini akan mencakup pemaparan hasil riset budidaya, lahan, tanah, biomaterial, bioenergi, pangan, kesehatan, lingkungan, pengelolahan limbah, sosial-ekonomi,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: