Elon Musk Buka-bukaan soal Peluncuran SpaceX Berikutnya: Semoga...
Miliarder Elon Musk dan pendiri SpaceX, perusahaan kedirgantaraan luar angkasa, baru-baru ini mengatakan SpaceX "berharap" bisa meluncurkan uji penerbangan orbital pertama roket Starship raksasa pada bulan Januari. Meski demikian, jadwal tersebut tergantung pada pengujian dan persetujuan peraturan.
“Kami akan melakukan banyak tes pada bulan Desember dan semoga diluncurkan pada bulan Januari,” kata Musk saat berbicara pada pertemuan National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine Space Studies Board.
Baca Juga: Elon Musk Tersandung Kasus Lagi, Tesla Digugat Rp2,3 Triliun oleh JPMorgan
Melansir CNBC International di Jakarta, Kamis (18/11/21) Starship adalah roket raksasa generasi berikutnya yang dikembangkan oleh SpaceX untuk meluncurkan kargo dan orang-orang dalam misi ke bulan dan Mars. Saat ini, perusahaan sedang menguji prototipe di sebuah fasilitas di Texas selatan dan telah menerbangkan beberapa penerbangan uji pendek.
SpaceX ingin Starship dapat digunakan kembali sepenuhnya, dengan roket dan pendorong yang mampu mendarat setelah peluncuran untuk dipulihkan untuk penerbangan masa depan. Roket Falcon 9 SpaceX sebagian dapat digunakan kembali.
Langkah besar perusahaan berikutnya dalam mengembangkan Starship adalah meluncurkan ke orbit. Pertama, perusahaan membutuhkan lisensi peluncuran dari Administrasi Penerbangan Federal untuk misi tersebut dengan regulator mengharapkan untuk menyelesaikan penilaian lingkungan utama pada akhir tahun ini.
Meski demikian, Musk tidak begitu yakin apakah Starship akan berhasil mencapai orbit pada percobaan pertama, namun jika tahun 2022, ia yakin roket akan sampai ke luar angkasa.
“Kami bermaksud untuk memiliki tingkat penerbangan yang tinggi tahun depan,” kata Musk.
SpaceX memiliki visi untuk meluncurkan sebanyak selusin penerbangan uji Starship tahun depan untuk menyelesaikan "program penerbangan uji" dan beralih ke peluncuran muatan nyata pada tahun 2023.
Musk menekankan bahwa menciptakan jalur produksi massal untuk Starship sangat penting untuk tujuan jangka panjang program. Ia mencatat bahwa kendala terbesar saat ini pada pembuatan roket adalah seberapa cepat perusahaan dapat membangun mesin Raptor yang dibutuhkan untuk Starship.
"Saya pikir, agar kehidupan menjadi multiplanet, kita mungkin membutuhkan 1.000 roket atau semacamnya," kata Musk. “Tujuan menyeluruh dari SpaceX adalah untuk memajukan teknologi luar angkasa sehingga umat manusia dapat menjadi spesies multi-planet dan, pada akhirnya, peradaban luar angkasa.”
Meskipun SpaceX memiliki kontrak USD2,9 miliar (Rp41,2 triliun) dari NASA untuk mengembangkan Starship untuk mengirimkan astronot ke permukaan bulan, namun Musk tidak berharap mendapat pendanaan dari luar.
"[Starship] setidaknya 90% didanai secara internal sejauh ini,” kata Musk.
SpaceX telah mengumpulkan miliaran dana selama beberapa tahun terakhir, baik untuk mendanai Starship dan proyek internet satelitnya Starlink. Karena itulah tak aneh penilaian perusahaan baru-baru ini mencapai USD100 miliar (Rp1.422 triliun).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami