Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Hanya Dalgona dan Croffle, Pandemi Juga Munculkan Kebiasaan Baru dalam Transaksi Perbankan

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pandemi Covid-19 yang membatasi pergerakan fisik telah menciptakan kebiasaan dan gaya hidup baru. Mulai dari cara bekerja Work From Home (WFH) hingga beragam hobi bahkan menu makanan baru yang mendadak popular karena banyaknya waktu di rumah.

        Di sisi lain, arahan pemerintah untuk #dirumahaja juga membuat masyarakat yang dulunya terbiasa berbelanja di tempat-tempat konvensional seperti mal atau supermarket beralih pada belanja online dengan sistem pembayaran yang juga serba digital.

        Mulai dari kebutuhan sehari-hari, sampai dengan belanja keperluan hobi. Perencana keuangan Nadia Harsya, CFP®? melihat bahwa kebiasaan baru ini perlu ditunjang dengan layanan perbankan yang tidak hanya sekadar mudah, nyaman, dan aman, namun juga dapat membantu nasabahnya mengatur alokasi pengeluaran.

        Jangan sampai kemudahan dan kepraktisan yang dihadirkan mendorong masyarakat menjadi konsumtif. Kebiasaan baru berbelanja online harus diimbangi dengan kebiasaan baru mengelola keuangan secara digital.

        “Jangan karena gampang, sebentar-sebentar check out dari online shop. Di akhir bulan akhirnya pusing karena tagihan kartu kredit membengkak atau uang di rekening menipis atau yang lebih parah lagi sampai berhutang untuk berbelanja. Kita harus memiliki pengaturan alokasi pengeluaran yang baik, salah satu caranya dengan 2 memisahkan rekening untuk transaksi kebutuhan sehari-hari, termasuk tagihan wajib dan rekening untuk transaksi kebutuhan hiburan atau keinginan lain, termasuk self reward,” papar Nadia.

        “Saat ini pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan sudah bisa didapatkan dengan mudah. Para perencana keuangan sudah mengingatkan mengenai alokasi pengeluaran, misalnya kredit yang besar-besar, seperti angsuran rumah dan mobil adalah maksimal 30 persen; tabungan dan investasi minimal 10 persen (lebih banyak lebih baik,lho!), dan belanja kebutuhan hiburan atau keinginan pribadi lainnya 10-20 persen. Nah, kita harus disiplin soal ini,” tambah Nadia.

        Nadia tidak menampik bahwa banyak masyarakat yang masih merasa ribet jika harus memisah-misahkan rekening berdasarkan peruntukannya.

        Padahal, dengan dialokasikan pada rekening yang berbeda, mereka bisa lebih disiplin dalam pengelolaan keuangan. Melihat fenomena ini, Bank OCBC NISP menghadirkan layanan Kartu Debit Online yang merupakan bagian dari ekosistem perbankan digital ONe Mobile.

        Kartu debit online ini akan memudahkan nasabah mengelola keuangannya karena melalui aplikasi ONe Mobile nasabah dapat membuat tiga kartu debit online yang berbeda untuk alokasi pengeluaran yang berbeda pula.

        Ketiganya dapat aktif sekaligus dan dapat diatur limitnya sesuai dengan alokasi setiap kebutuhan transaksi. Kartu debit online dari Bank OCBC NISP ini tetap mempertahankan kenyaman bertransaksi, seperti kemudahan berbelanja online dan pembayaran jasa sehari-hari 3 seperti langganan TV kabel, internet, maupun pulsa ponsel.

        Kartu debit online ini juga telah terintegrasi dengan platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Watsons, serta aplikasi Grab dan GoJek.

        Penggunaan hingga tiga kartu debit online ini merupakan salah satu cara Bank OCBC NISP mendukung nasabah agar dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan praktis. Tidak hanya dapat digunakan untuk bertransaksi online, kartu debit online ini juga dapat digunakan untuk membayar tagihan berkala sehingga nasabah tidak perlu khawatir lupa membayar tagihan.

        “Dengan mulai disiplin memisahkan alokasi dana, akan mulai terbentuk kebiasaan baru, dan ujungnya menabung bahkan berinvestasi secara konsisten bisa dilakukan,” kata Nadia yang kerap membagikan tips berinvestasi dan perencana keuangan lewat akun Instagram @noninadia.

        “Pengelolaan keuangan itu sendiri ada journey-nya, jangan sampai seseorang langsung melakukan investasi yang complicated dengan risiko yang tinggi, padahal tabungan untuk dana darurat saja belum punya. 

        Masing-masing orang tentu memiliki kondisi dan tujuan pengelolaan keuangan yang berbeda-beda, maka untuk itu akan lebih baik segera melakukan Financial Fitness Check Up di www.ruangmenyala.com.

        Check up bisa dilakukan dengan mudah dan cepat hanya memerlukan 3 menit dan bersifat rahasia tanpa perlu menginformasikan pendapatan dan pengeluaran. Dengan demikan kita bisa mengetahui langkah pengelolaan keuangan selanjutnya,” tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: