Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, pemulihan ekonomi dunia sesuai prakiraan, meskipun dibayangi gangguan rantai pasok dan keterbatasan energi.
Pada triwulan III 2021 pertumbuhan ekonomi di berbagai negara seperti Amerika Serikat (AS), Tiongkok, dan Jepang melambat akibat kenaikan kasus varian delta Covid-19, serta gangguan rantai pasok dan energi. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi di Eropa tetap tinggi didorong oleh pembukaan ekonomi yang semakin luas.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, memasuki triwulan IV 2021, pemulihan ekonomi global diprakirakan terus berlangsung. Baca Juga: Masih Doyan Kebijakan Suku Bunga Rendah, BI Kembali Tahan BI7DRR 3,50%
Hal ini, lanjut dia, dikonfirmasi oleh berbagai indikator dini pada Oktober 2021, seperti Purchasing Managers' Index (PMI), keyakinan konsumen, dan penjualan ritel, termasuk mulai berkurangnya keterbatasan energi di Tiongkok.
"Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi global 2021 sekitar 5,7% dan tetap baik pada 2022," ujar Perry di Jakarta, Kamis (18/11/2021).
Menurutnya, hal ini didukung oleh Kenaikan volume perdagangan dan harga komoditas dunia yang masih berlanjut, sehingga menopang prospek ekspor negara berkembang.
Sementara itu, ketidakpastian pasar keuangan global belum sepenuhnya mereda didorong kekhawatiran pengetatan kebijakan moneter global yang lebih cepat sejalan kenaikan inflasi yang terus berlangsung.
"Perkembangan tersebut mengakibatkan terbatasnya aliran modal dan tekanan nilai tukar negara berkembang, termasuk Indonesia," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: