Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bisnis Properti Keluarga Riady Kinclong, Moody's: Outlook Rating Lippo Karawaci Naik Jadi Positif

        Bisnis Properti Keluarga Riady Kinclong, Moody's: Outlook Rating Lippo Karawaci Naik Jadi Positif Kredit Foto: Lippo Karawaci
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Moody's menaikkan outlook rating PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dari sebelumnya stabil menjadi positif. Kenaikan rating tersebut dilakukan Moody's dengan mempertimbangkan kinerja bisnis, posisi finansial, dan likuiditas dari perusahaan milik keluarga Riady ini.

        Sebagaimana dilaporkan manajemen, Lippo Karawaci membukukan kenaikan pendapatan 44% menjadi Rp10,9 triliun pada kuartal ketiga tahun 2021. Sementara tu, EBITDA Lippo Karawaci naik hingga 84% menjadi Rp2,9 triliun sampai akhir September 2021. Meski masih dalam pandemi Covid-19, Lippo Karawaci berhasil mendongkrak bisnis real estate sebesar 26% dari Rp2,4 triliun pada Q320 menjadi Rp3,0 triliun pada Q321. Baca Juga: Pendapatan Meningkat, Telkom Genjot Laba Bersih Jadi Rp18,87 Triliun pada Kuartal III 2021

        Kinerja positif tersebut diakui sejalan dengan pencapaian prapenjualan Lippo Karawaci yang melampaui target perusahaan. Misalnya saja, Lippo Karawaci mengantongi prapenjualan sebesar Rp1,6 triliun pada Q321 sehingga selama sembilan bulan pertama tahun 2021, prapenjualan yang dicatat Lippo mencapai Rp3,9 triliun. Nilai tersebut setara dengan 93% dari target prapenjualan tahun 2021 yang mencapai Rp4,2 triliun.

        "Peringkat Lippo Karawaci tetap B3, sedangkan perubahan outlook menjadi positif merupakan bukti perbaikan arus kas operasi perusahaan holding melalui pertumbuhan yang kuat pada pra penjualan, penyelesaian proyek yang sedang berjalan, dividen anak perusahaan, serta negosiasi ulang biaya subsidi sewa yang produktif," ungkap manajemen, Rabu, 24 November 2021.

        Lebih lanjut, Moody's mencatat bahwa posisi kas Lippo Karawaci cukup untuk menutupi biaya selama 18 bulan ke depan, tanpa bergantung pada penjualan aset. Moody's juga meningkatkan target prapenjualan LPKR untuk FY21 sebesar 34% dari Rp3,5 triliun menjadi Rp4,7 triliun, di mana dalam 10 bulan pertama tahun 2021 prapenjualan yang tercatat sudah sebesar Rp4,4 triliun. Sementara itu, posisi kas perusahaan holding Lippo Karawaci berada di angka Rp2,3 triliun pada 9M21.

        "Selanjutnya, Moody’s menetapkan target prapenjualan FY22 sebesar Rp5,2 triliun yang mencerminkan keyakinan akan keberlanjutan bisnis residensial dengan harga terjangkau milik Lippo Karawaci," sambungnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: