Sekretaris Badan Penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia (MUI), M. Najih Arromadloni, mengakui MUI telah tersusupi oleh kelompok terorisme.
"Kalau saya ingin jujur bahwa MUI tersusupi, dan saya tidak perlu malu mengakui itu. Karena lembaga yang selama ini sudah paripurna seperti Polri dan TNI saja bisa tersusupi," kata M. Najih Arromadloni dalam acara Indonesia Lawyer Clubs (ILC), Jumat malam, 26 November 2021.
Baca Juga: MUI Dituduh Disusupi Teorisme, Zaitun Rasmin: Saya Kira...
Pernyataan ini terkait dengan tertangkapnya anggota Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ahmad Zain An-Najah (AZ), oleh oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
"Jadi begini, saya mengatakan saya harus jujur. Kalau tidak jujur bagaimana kita bisa mengevaluasi mau memperbaiki," sambungnya.
Ketika sedang menjelaskan soal itu, tiba-tiba mantan Pengurus Komisi Hukum dan Perundangan MUI, Abdul Choir, mempertanyakan bukti jika MUI itu tersusupi kelompok terduga terorisme.
"Saya katakan jangan kaitkan tidak ada kausalitas fakta MUI disusupi apa. Fakta itu dari data, data itu dari yang sudah diverifikasi. Verifikasi yang Anda lakukan apa. Kalau Anda tersusupi. Ini bahaya. Ini buzzer, ini bukan (anggota) MUI ini," katanya.
Akhirnya, Najih lebih memilih untuk tidak debat soal itu. Akan tetapi, ia menjelaskan terkait latar belakang anggota MUI yang ditangkap oleh Densus 88 tersebut.
"Jadi gini aja. Saya tidak ingin terlibat polemik seperti itu apalagi tuduhan personal. Yang jelas begini Zain alumni Mesir sudah bercerita dari teman temannya bahwa Zain An-Najah memang betul belajar kuliah formulanya di Al Azhar. Namun, dia lebih sering mengikuti pengajian kepada seorang Syekh namanya Huwaini," katanya.
"Huwaini ini seorang syek di Al Azhar yang takfiri yang suka mengkafirkan. Bahkan salah satu pernyataan Huwaini. Yang Grend Mufti Mesir itu sebagai aulia asy-syaithan. Jadi ini yang dipelajari Zain di Mesir," tambahnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Zaitun Rasmin mengatakan bahwa dengan tertangkapnya Zain An-Najah itu tidak serta merta MUI tersusupi oleh kelompok terduga terorisme.
"MUI menunggu hasil persidangan andaikan terbukti itu belum bisa diambil kesimpulan tersusupi. Karena Ustaz Zain An-Najah ini masuk ke MUI itu bukan pribadi dan tidak mungkin utusan, tapi mewakili dari dewan dakwah," ujar Zaitun Rasmin.
Dia pun meminta dalam memproses hukum Zain An-Najah itu dilakukan secara transparan dan seadil-adilnya hingga di pengadilan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: