Epidemiolog Bilang Terlambat untuk Menghentikan Varian Omicron, Kenapa?
Keganasan Omicron, varian baru Covid-19 yang pertama kali muncul di Afrika Selatan, bikin Israel bertindak tegas dengan mengunci total negaranya.
Negara Yahudi itu pada Sabtu (27/11/2021) mengatakan akan melarang masuknya semua orang asing ke negara itu, menjadikannya negara pertama yang menutup perbatasan sepenuhnya.
Baca Juga: Tegas! Israel Tolak Orang-orang dari Afrika Selatan Gegara Varian Misterius Baru
Israel juga mengatakan akan memperkenalkan kembali teknologi pelacakan telepon kontra-terorisme untuk menahan penyebaran varian.
Perdana Menteri Naftali Bennett mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa larangan itu, sambil menunggu persetujuan pemerintah, akan berlangsung selama 14 hari.
Para pejabat berharap dalam periode itu akan ada lebih banyak informasi tentang seberapa efektif vaksin Covid-19 terhadap varian yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan itu.
“Warga Israel yang memasuki negara itu, termasuk mereka yang divaksinasi, akan diminta untuk dikarantina,” kata Bennett.
Ditambahkannya bahwa larangan akan mulai berlaku pada tengah malam antara hari Minggu dan Senin.
Teknologi pelacakan telepon dari agen keamanan domestik Shin Bet akan digunakan untuk menemukan operator varian baru untuk mengekang transmisi ke orang lain, kata pernyataan itu.
Israel sejauh ini mengonfirmasi satu kasus varian dan tujuh kasus yang dicurigai.
Varian, yang sejak pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan juga telah terdeteksi di Belgia, Botswana, Hong Kong, Italia, Jerman dan Inggris, telah memicu kekhawatiran global dan gelombang pembatasan perjalanan.
Baca Juga: Omicron, Varian Baru Covid-19 dari Afrika Selatan, Mengapa WHO Menamainya Demikian?
Meski demikian, ahli epidemiologi mengatakan pembatasan perjalanan mungkin sudah terlambat untuk dilakukan demi menghentikan 'Omicron' dari beredar secara global.
Butuh waktu berminggu-minggu bagi para ilmuwan untuk sepenuhnya memahami mutasi varian dan apakah vaksin dan perawatan yang ada efektif untuk melawannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: