Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Selain Baik untuk Transparansi di Sektor Keuangan, ini Manfaat Lain dari Bank untuk Hewan

        Selain Baik untuk Transparansi di Sektor Keuangan, ini Manfaat Lain dari Bank untuk Hewan Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebuah laporan baru yang dirilis pada tanggal 6 Desember oleh Organisasi internasional Sinergia Animal dan bisnis sosial Shifting Values menunjukkan bahwa hampir setengah dari bank dan investor yang dievaluasi tidak memiliki kebijakan untuk mencegah bentuk-bentuk kekejaman terhadap hewan dalam memberikan pinjaman dan pendanaan mereka.

        Dokumen tersebut, yang diluncurkan bersamaan dengan platform interaktif bankforanimals.org,  menilai kebijakan dari 69 bank dan investor dari 19 negara berbeda di lima benua (Asia, Eropa, Amerika Utara, Oseania, dan Amerika Selatan).

        Dari jumlah tersebut, 90% institusi memiliki skor kurang dari setengah dari jumlah total skor yang dapat dicapai, yang terdiri dari 21 kriteria seperti larangan praktik mutilasi dan

        pengurungan hewan ternak di kandang baterai dan kandang besi (dengan ukuran yang tak cukup bagi babi dapat bergerak leluasa), serta pengujian pada hewan dan perdagangan satwa liar. Hampir setengah dari institusi-institusi tersebut  tidak mendapatkan satu poin pun.

        Merel van der Mark, Manajer Keuangan dan Kesejahteraan Hewan di Sinergia Animal, organisasi perlindungan hewan internasional yang bekerja di negara-negara selatan untuk mengurangi penderitaan hewan ternak dan mempromosikan pilihan makanan yang lebih berwelas asih.

        Ia menyatakan, keterkaitan lembaga tersebut dengan industri peternakan, misalnya, dapat menyebabkan risiko serius terhadap reputasi lembaga, mengaku mendesak sektor perbankan mengadopsi kebijakan yang lebih kuat untuk mencegah beberapa praktik terburuk terhadap hewan. 

        "Bukan hanya ini sangat penting bagi hewan, namun juga merupakan strategi mitigasi risiko bagi bank itu sendiri," ujarnya.

        Di Indonesia,  proyek ini menilai tiga bank, yaitu – Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia – dan menyimpulkan rata-rata skor mereka adalah 1,7%  (0,7 poin dari 42) . Selain itu, beberapa bank asing yang beroperasi di Indonesia, seperti UOB dan DBS, juga dinilai.

        Tidak ada bank yang mencetak poin untuk kriteria kesejahteraan hewan yang spesifik. Bank Mandiri dan BNI mendapat poin karena memiliki program spesial untuk mempromosikan sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan ramah terhadap hewan.

        Sangat memprihatinkan melihat bahwa bank-bank tersebut, terutama yang berhubungan langsung ke sektor peternakan, seperti bank pedesaan atau yang bergerak dalam sektor agrikultur, tidak memiliki banyak kebijakan yang penting mengenai kesejahteraan hewan, misalnya menolak mendanai operasi yang mengurung hewan dalam kandang sempit serta praktik mutilasi tanpa anestesi dan analgesik pada hewan.

        "Masih banyak ruang untuk perbaikan," ungkap Merel.

        Saat ini, lima bank teratas dengan kebijakan yang secara signifikan memperhitungkan kesejahteraan hewan adalah bank-bank Belanda, seperti Triodos dan de Volksbank yang mencapai skor 95% poin, diikuti oleh  Australian Ethical dengan skor 74%, dan Dutch ABN Amro  57% serta ING Group 55%.

        Tujuan dari proyek “Bank untuk Hewan” ini adalah untuk meningkatkan transparansi di sektor keuangan,  dan mendorong para bank untuk meningkatkan kebijakan mereka ke arah praktik perlakuan pada hewan  yang lebih baik, dan juga mendukung transisi menuju sistem pangan berbasis nabati. 

        Kebijakan yang mendorong kesejahteraan hewan dan pola makan berbasis nabati ini berfungsi sebagai protokol yang memandu setiap bank saat memutuskan dimana menginvestasikan uang mereka. Jika lembaga memiliki kebijakan kesejahteraan hewan yang kuat, berarti mereka harus menjauhkan diri dari pembiayaan praktik dan kegiatan tertentu yang dinilai mendukung praktik terburuk terhadap hewan.

        Hal yang sama telah terjadi pada bidang lain yang menjadi perhatian, seperti hak asasi manusia dan lingkungan. Bank sudah jauh lebih maju dalam hal kebijakan bahan bakar fosil atau deforestasi.

        "Kami berharap laporan ini akan mendorong mereka untuk juga membuat kemajuan bagi hewan,” tambah Merel.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: