Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berprestasi, Sandiaga Bisa Jadi Kuda Hitam di Pilpres 2024

        Berprestasi, Sandiaga Bisa Jadi Kuda Hitam di Pilpres 2024 Kredit Foto: Instagram Sandiaga Salahudin Uno
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sejumlah nama menteri berprestasi muncul sebagai alternatif menjadi calon presiden 2024. Sosok Menparekraf Sandiaga Uno dinilai paling potensial menjadi kuda hitam capres karena berprestasi.

        Potensi Sandiaga menjadi capres karena kinerjanya bagus dan sudah dikenal oleh publik. Kemudian, Sandiaga didukung pemilih rasional.

        “Jadi memang ada dampak elektoral dari prestasi menteri. Menteri dengan kinerja bagus dan namanya sudah dikenal oleh pemilih, cenderung tinggi elektabilitasnya. Namun tentunya, yang namanya prestasi, ceruk pemilih yang disasar adalah pemilih rasional. Dengan kata lain, dampak elektoral paling terasa dari prestasi menteri itu di pemilih rasional,” kata Ali dalam diskusi ‘Dampak Elektoral Prestasi Menteri Pada Pilpres 2024’ di Jakarta.

        Baca Juga: Survei Indopol: Sandiaga Uno Cawapres Paling Potensial di Pilpres 2024

        Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan klaster menteri cukup menarik dicermati. Pasalnya, kandidasi Pilpres 2024 umumnya diisi elit partai dan kepala daerah. 

        “Ini menunjukkan, politik itu dinamis dan pemilih mulai mencari nama-nama baru yang masih segar. Maka muncullah klaster menteri. Di antara nama menteri yang sering muncul, nama Sandiaga Uno adalah yang paling menarik. Tren elektabilitas Sandi naik terus, bahkan selalu berada di lima besar dalam setiap survei Capres 2024,” ujar Adi.

        Adi menilai elektabilitas Sandi ditopang oleh tiga faktor. Pertama, sebagai menteri dianggap berhasil. Kinerjanya terpublikasi secara massif di media sehingga pemilih rasional menjadaikan Sandiaga sebagai capres yang layak diperhitungkan. 

        Kedua, Sandi mampu masuk pada pemilih sosiologis, yakni pemilih muslim yang selama ini menjadi ceruk pemilih terbesar. Ketiga, Sandi mampu menggarap pemilih psikologis, yaitu dengan personifikasinya sebagai capres pilihan anak muda.

        “Jadi dari kategori pemilih, mulai dari pemilih rasional, pemilih sosiologis, dan pemilih psikologis, Sandi ini masuk semua. Bisa dikatakan, Sandi adalah menteri yang mampu all in, mampu masuk di semua kategori pemilih. Dan ini sangat menjanjikan untuk Pilpres 2024,” kata Adi.

        Peneliti LIPI Wasisto Raharjo Jati mengatakan munculnya nama-nama menteri sebagai capres alternatif cukup menjanjikan. Bahkan tidak menutup kemungkinan capres dari klaster menteri akan mengalahkan capres dari klaster kepala daerah dan elit parpol.

        “Alasannya sederhana, kepala daerah ini kan tidak menjabat selamanya. Bahkan ada yang jabatannya selesai sebelum 2024. Umumnya, popularitas dan elektabilitas kepala daerah akan turun, atau bahkan tenggelam jika nanti sudah selesai menjabat. Sudah banyak contohnya. Tokoh yang ketika menjabat kepala daerah, elektabilitasnya tinggi, tapi ketika turun, elektabilitasnya ikut turun,” kata Wasisto.

        Kondisi itu, lanjut Wasisto menjadi kesempatan bagi para menteri untuk terus menyiapkan diri. Menteri yang punya prestasi punya peluang besar menjadi presiden pengganti Jokowi. Dia akan mendapatkan berkah elektoral dari kepuasan rakyat pada pemerintah karena Jokowi sudah tidak bisa maju lagi pada Pilpres 2024.

        Adi Prayitno setuju dengan pernyataan Wasis. Klaster menteri menawarkan pilihan segar yang cukup menjanjikan. Apalagi, ada nama seperti Sandiaga yang dalam setiap survei capres, elektabilitasnya terus naik.

        “Politik itu dinamis. Ada kecenderungan pemilih menginginkan nama-nama baru. Mulai bosan dengan nama-nama lama. Nah, figur Sandi yang dinilai sukses sebagai menteri Parekraf menjadi tokoh yang diuntungkan. Dia disukai pemilih psikologis, didekati pemilih sosiologis, dan dinilai layak oleh pemilih rasional. Jadi komplit,” kata Adi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: