Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berikan Pelatihan Kewirausahaan kepada Pemuda Papua, Mensos Siapkan Pendampingan Berkelanjutan

        Berikan Pelatihan Kewirausahaan kepada Pemuda Papua, Mensos Siapkan Pendampingan Berkelanjutan Kredit Foto: Kemensos
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Sosial Tri Rismaharini memotivasi para pemuda asal Papua untuk tidak berhenti berusaha. Dengan pelatihan kewirausahaan yang diberikan hari ini, Mensos berharap menjadi bekal kemandirian ekonomi saat mereka kembali ke kampung halaman.

        Untuk itu, Mensos memastikan akan melakukan pendampingan kepada peserta pelatihan. "Saya tidak akan meninggalkan teman-teman. Kami akan sering-sering ke sana. Nanti kami akan memberikan pendampingan agar teman-teman bisa mandiri secara ekonomi," kata Mensos, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (13/12/2021).

        Baca Juga: Sambangi Tenda Pengungsi, Komisi VIII Serahkan Bantuan Makanan Siap Saji dari Kemensos

        Hal itu disampaikan Mensos saat membuka kegiatan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Bimbingan Vokasional dan Kewirausahaan Pengemasan Bahan Kulit di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) di Bandung, hari ini.

        Dalam kesempatan tersebut, Mensos menyatakan, pelatihan ini bermula dari permintaan seorang pemuda asal Kabupaten Mamberamo. Permintaan disampaikan saat Mensos berkunjung ke kampus Fakultas Teknik Universitas Cendrawasih (Uncen), Jayawijaya (12/11).

        "Pelatihan ini kan awalnya permintaan dari warga Mamberamo. Dia bilang, daerahnya banyak buaya. Selain dikonsumsi, kulitnya juga bisa diolah agar bernilai ekonomis," kata Mensos.

        Di sini di dalam pelatihan di Bandung ini, mereka dilatih mengolah produk dari kulit, yakni membuat tas, ikat pinggang, dompet dan sebagainya. Ia menekankan, pelatihan ini merupakan tahap awal. Ke depan, sedang dipersiapkan berbagai pelatihan seperti pelatihan penangkaran buaya, pengemasan, pemasaran, dan sebagainya. Pelatihan pengolahan kulit ini merupakan pelatihan Gelombang II, untuk pelatihan Gelombang I sudah berlangsung di Papua, bulan November 2021.

        "Hari ini pelatihan dilakukan di sini karena di Bandung merupakan tempat mengembangkan aspek kreativitas dan mendekatkan dengan akses pasar," kata Mensos.

        Ia menekankan bahwa untuk pengolahan produk kulit merupakan industri yang membutuhkan kreativitas. "Harus bisa mengikuti tren. Sekarang tren ke sepatu sneakers. Apakah sepatu sneakers bisa dibuat dari kulit buaya? Harusnya bisa. Ini ahlinya ada di Bandung," kata Mensos.

        Sementara, di Garut dikenal dengan pusat penyamakan kulit domba dan sapi. "Di Papua sebentar lagi akan saya bantu dengan pelatihan peternakan sapi dan domba," katanya.

        Pada kesempatan itu, Mensos memotivasi agar kesempatan ini bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan diri. "Tuhan Maha Adil tidak membeda-bedakan. Tinggal kita mau atau tidak untuk maju. Kalau hari ini, sama dengan hari kemarin sama saja, kita yang rugi," kata Mensos.

        Dengan bekal pelatihan, Mensos menekankan agar warga Papua mampu mengembangkan potensi alam yang sangat kaya di Papua.

        Pelatihan juga secara simultan dikembangkan di daerah-daerah lain. Di Batam, Kemensos menggelar pelatihan pengolahan garam oleh Suku Anak Laut, pengolahan bawang merah menjadi pasta, pengolahan sei sapi untuk korban banjir di NTT, dan training untuk para penghuni rumah bedeng di Jakarta.

        "Tujuannya agar masyarakat prasejahtera meningkat kapasitas keuangannya sehingga mereka tidak hanya berhantung pada bansos," katanya.

        Pelatihan Gelombang l dan ll

        Peserta pelatihan pada Gelombang II terdaftar sebanyak 25 orang dari Provinsi Papua masing-masing 5 orang dari Kabupaten Mimika, Kabupaten Merauke, Kabupaten Mamberamo, Kota Jayapura, dan dari pusat pengembangan SDM Indonesia Cross Cultural Institute (ICCI) Jayapura.

        Sebanyak 2 orang dari Balai Soeharso Surakarta dan 56 orang lagi dari 28 dari Balai Rehsos Kemensos sehingga Gelombang II diikuti sebanyak 83 peserta. Bila ditambah 30 orang peserta pada Gelombang I, total yang sudah mengikuti pelatihan sebanyak 113 orang.

        Dengan berbekal pengetahuan dan keterampilan, peserta pelatihan diharapkan juga memiliki bekal untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Tiba kembali ke daerah asal, mereka diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja sendiri. Pelatihan ini juga menjadi ajang untuk mencetak para instruktur. Melalui mereka, diharapkan dapat mengasah talenta lain di bumi Papua dengan melatih pemuda-pemuda lain di daerah asal.

        Hadir sebagai pembicara dalam pelatihan ini adalah Staf Khusus Menteri Sosial, Luhur Budijarso, yang akan memberikan suntikan motivasi kepada peserta. Instruktur dari BBPPKS Bandung juga diterjunkan untuk membagikan ilmu-ilmu tambahan seperti marketing dan kepercayaan diri untuk sukses.

        Selain itu, juga dihadirkan para pengusaha kulit sapi dan cakar ayam, Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Persepatuan Bandung, dan Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Perkulitan Garut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: