KUD Makmur Rezeki merupakan kelompok usaha desa binaan Asian Agri, anggota dari Group Royal Golden Eagle (RGE), yang mengikuti replanting kelapa sawit pola kemitraan.
Ketua KUD Makmur Rezeki, Usman mengklaim bahwa KUD yang dipimpinnya merupakan perintis replanting pola kemitraan yang menggunakan dana bantuan dana BPDPKS sebesar Rp30 juta dan dana pinjaman dari Bank BSI (P1-P2) dengan perusahaan sebagai penjamin atau avalis.
Baca Juga: Sejahterakan Petani, Asian Agri Publikasikan Studi Kasus tentang Komitmen dan Investasi
"Saya mengucapkan terimakasih kepada Asian Agri – PT IIS yang telah membina petaninya sejak dari generasi 1 hingga generasi 2 saat ini. Kami yakin dengan menggunakan bibit Topaz, petani akan mendapatkan hasil dua kali lipat dari penghasilan generasi pertama," katanya, Rabu (15/12/2021).
Untuk tahap kedua, KUD Makmur Rezeki mengusulkan agar segera melakukan MoU.
"Kami atas nama KUD Makmur Rezeki juga mengucapkan terimaksih kepada BSI dan Dinas Perkebunan yang sudah memberikan kesempatan petani memperoleh pembiayaan dalam pengelolaan replanting," ujarnya.
Sedangkan Bupati Batanghari, Muhammmad Fadil Arif mendukung suksesnya program replanting (peremajaan) kebun sawit di Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi.
"Asian Agri harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh KUD Makmur Rezeki. Sebab Asian Agri merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang telah berpengalaman dan profesional dalam pengelolaan kebun sawit di Provinsi Jambi. Tak hanya di Jambi, Asian Agri juga memiliki kebun sawit di dua provinsi lainnya, Sumatera Utara dan Riau," katanya.
Kesempatan bermitra program replainting dengan Asian Agri melalui unit bisnisnya PT IIS adalah peluang bagi KUD Makmur Rezeki.
"Sudah tepat sekali pilihan KUD Makmur Rezeki untuk bermitra dengan PT IIS, dengan penggunaan Bibit Topaz yang sudah terbukti dan teruji akan menghasilkan produktivitas yang tinggi," katanya.
Bupati juga menghimbau, agar petani-petani yang tergabung dalam KUD Makmur Rezeki dapat mengikuti program replanting pola kemitraan ini dengan baik.
"Jika dilihat dari data yang dikeluarkan Disbun, produktivitas kebun petani sangatlah tidak produktif. Salah satu faktor penyebabnya adalah bibit sawit yang dipilih petani. Kita tahu bahwa Asian Agri memiliki bibit sawit unggul Topaz. Semoga replanting dengan menggunakan bibit Topaz dapat menambah produktivitas tandan buah segar sawit dan umur tanam mencapai 30 tahun," katanya.
Bupati Batanghari mengajak petani sawit lainnya meniru langkah yang dilakukan KUD Makmur Rezeki dalam menyukseskan program replanting.
"Kegiatan seperti ini dapat ditiru di KUD yang lain, sehingga petani sejahtera di masa mendatang," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: