Vaksin Booster Bisa Jadi Salah Satu Syarat dari Singapura, Ini Alasannya
Singapura pada Selasa (14/12/2021) sedang mempertimbangkan untuk mewajibkan penduduknya mendapatkan suntikan booster. Tujuannya untuk memenuhi syarat sebagai divaksinasi penuh terhadap Covid-19, sebagai usaha melindungi penduduknya dari varian Omicron.
Dilansir Reuters, negara-kota berpenduduk 5,5 juta orang saat ini hanya mengizinkan mereka yang dihitung sebagai divaksinasi penuh untuk memasuki mal atau makan di restoran atau di kios jajanan.
Baca Juga: Setelah Kebobolan dari Pelancong, Kini Omicron Mulau Jangkiti Warga Singapura
Mulai 1 Januari itu akan melarang karyawan yang tidak divaksinasi memasuki tempat kerja, kecuali mereka menjalani tes setiap kali.
Sejauh ini, 87% penduduk Singapura telah menerima setidaknya dua suntikan dan 31% telah mendapatkan booster.
Varian Omicron, dilaporkan di lebih dari 60 negara, menimbulkan risiko global "sangat tinggi", dengan beberapa bukti bahwa ia menghindari perlindungan vaksin, tetapi data klinis tentang tingkat keparahannya terbatas, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. Baca selengkapnya
"Ini adalah sinyal yang jelas bahwa kita semua perlu menggunakan booster kita, karena dengan berkurangnya perlindungan, status vaksinasi penuh tidak dapat bertahan selamanya," kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung saat konferensi pers, mengumumkan rencana booster.
Singapura melaporkan 339 kasus virus corona baru pada Senin, paling sedikit sejak awal September. Sejauh ini tercatat 16 kasus varian Omicron, semua kecuali dua di antaranya diimpor.
Kementerian kesehatan mengatakan akan mengizinkan hingga 50% pekerja, yang saat ini bekerja dari rumah, untuk kembali ke kantor mereka mulai 1 Januari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: