Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mengejutkan, Rusia Serahkan Proposal ke Amerika Soal Jaminan Keamanan

        Mengejutkan, Rusia Serahkan Proposal ke Amerika Soal Jaminan Keamanan Kredit Foto: Reuters/Sergey Pivovarov
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Kremlin mengatakan pada Rabu (15/12/2021) bahwa Rusia menyerahkan proposal konkret kepada Amerika Serikat untuk jaminan keamanan yang diinginkannya dari Barat.

        "Perwakilan Amerika benar-benar hari ini menyerahkan proposal konkret di Kementerian Luar Negeri kami yang bertujuan untuk mengembangkan jaminan keamanan hukum untuk Rusia," kata ajudan Kremlin Yuri Ushakov kepada wartawan, dilansir Reuters.

        Baca Juga: Jerman Soal Ukraina: Jika Siap, Rusia Pasti akan Terima Semua Konsekuensi Besar

        Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Karen Donfried yang menerima proposal itu terbang untuk melakukan pembicaraan pada saat meningkatnya ketegangan Timur-Barat. Dikatakannya, negara-negara Barat telah memperingatkan Rusia mungkin siap untuk meluncurkan serangan baru ke Ukraina, sesuatu yang dibantah Moskow.

        Rusia ingin Amerika Serikat dan NATO untuk menjamin bahwa aliansi militer Barat tidak akan memperluas lebih jauh ke timur atau menyebarkan sistem senjata tertentu di Ukraina dan negara-negara lain yang berbatasan dengan Rusia.

        "Kami siap untuk memulai negosiasi mengenai masalah penting ini segera," kata Ushakov setelah panggilan video antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping di mana dia mengatakan Xi telah menyuarakan dukungan untuk posisi Rusia.

        Donfried bertemu Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov untuk pembicaraan di kementerian sebelumnya pada hari Rabu dan diharapkan kemudian bertemu Dmitry Koazk, orang penting Putin di Ukraina.

        Kremlin mengatakan ekspansi NATO mengancam Rusia dan bertentangan dengan jaminan yang diberikan kepadanya ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991. NATO mengatakan kegiatannya bersifat defensif dan dirancang untuk mencegah agresi baru Rusia, sementara Washington telah berulang kali mengatakan bahwa tidak ada negara yang dapat memveto negara harapan NATO, Ukraina.

        Donfried melakukan perjalanan ke Moskow setelah mengadakan pembicaraan dengan pejabat tinggi Ukraina untuk menawarkan dukungan dalam menghadapi penambahan pasukan Rusia. Baca selengkapnya

        Ukraina, yang lama berselisih dengan negara tetangga Rusia, telah meningkatkan kerja sama militer dengan NATO, dan Kelompok Tujuh memperingatkan Rusia pekan lalu bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi besar dan biaya berat jika menyerang Ukraina. 

        Rusia mencaplok wilayah Krimea Ukraina pada 2014 dan telah mendukung separatis pro-Rusia yang merebut sebagian besar Ukraina timur pada tahun yang sama.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: