Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani menegaskan pandemi Covid-19 tidak mengendorkan lembaganya dalam melayani Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Selama dua tahun terakhir kerja, misalnya BP2MI berhasil melakukan penempatan PMI sebanyak 113 ribu PMI di tahun 2020 dan 56 ribu di tahun 2021.
“Ini adalah tanggung jawab yang harus diemban di tengah minimnya anggaran yang dialokasikan kepada BP2MI. Anggaran BP2MI hanya sekitar Rp260 miliar, padahal ada 9 juta PMI yang tersebar di 150 negara penempatan,” ungkap Benny dalam peringatan hari PMI Internasional.
Baca Juga: Maruf Amin Mau Sistem Perlindungan Pekerja Migran Diperkuat
Lebih lanjut, Benny juga memaparkan berbagai inovasi yang telah dicapai oleh BP2MI terkait pelayanan dan pelindungan kepada PMI. Seperti fasilitas lounge dan fast track bagi PMI di bandara, yang juga akan disediakan di bandara-bandara yang menjadi gerbang keberangkatan para PMI.
“Kami juga telah membangun Command Center sebagai pusat kendali dari BP2MI yang memiliki single big data sebagai upaya pelindungan kepada para PMI. Tak hanya itu, tapi dibuat juga Peraturan BP2MI Nomor 09 Tahun 2020 tentang Pembebasan Biayan Penempatan PMI bagi sepuluh sektor jabatan,” papar Benny.
Benny juga mengapresiasi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. “Erick Thohir menyatakan dengan bangga bahwa dia adalah mantan PMI. Pernyataan tersebut menjadi inspirasi bahwa menjadi PMI adalah pekerjaan terhormat,” tambahnya.
Kerja sama dengan BUMN, lanjut Benny, juga terwujud dalam dukungan berupa 24 unit mobilambulans untuk 24 Unit Pelaksana Teknis (UPT) BP2MI di seluruh Indonesia, serta program Kredit Tanpa Agunan (KTA) dari Bank Negara Indonesia (BNI).
“Kami akan terus bekerja untuk menyiapkan segala kemudahan dan kemurahan bagi PMI,” pungkas Benny.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: