Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Punya Peran Penting, Sawit Perlu Dikawal Semua Stakeholder

        Punya Peran Penting, Sawit Perlu Dikawal Semua Stakeholder Kredit Foto: ANJ
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud, mengatakan bahwa salah satu komoditas pertanian yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 adalah sawit.

        Dijelaskan Musdhalifah, industri sawit Indonesia mampu menyerap tenaga kerja 16,2 juta orang. Dari statistik perekonomian, komoditas sawit berkontribusi 3,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), menurunkan inflasi 1,75 persen dan jumlah belanja negara 1,74 persen.  

        “Sawit juga membuat neraca perdagangan positif dan menjadi produk ekspor terbesar nonmigas,” ujarnya, dilansir laman ipb.ac.id. Baca Juga: Rektor IPB University Tunjukkan Fakta Sawit Indonesia kepada 11 Duta Besar Uni Eropa

        Mengingat kondisi sawit, lanjutnya, sektor kelapa sawit yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional perlu dikawal oleh semua stakeholder. Tidak hanya itu, dikatakan Musdhalifah, kelapa sawit juga dapat mewujudkan kemandirian energi nasional melalui mandatori biodiesel. Manfaat yang diberikan, di antaranya menghemat devisa dan mengurangi impor solar hingga Rp38 triliun. 

        Dalam lingkup global, Indonesia menguasai pangsa pasar sebesar 58 persen. Industri sawit dalam negeri juga mampu menghasilkan 160 ragam jenis produk hilir dan akan terus ditingkatkan dengan inovasi-inovasi yang memiliki nilai tambah tinggi

        “Indonesia menghasilkan 40 persen dari total minyak nabati dunia. Hilirisasi sawit juga masih menjadi tantangan. Tantangan internasional adalah maraknya kampanye negatif terkait sawit serta kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Uni Eropa,” ungkap Musdhalifah. 

        Sementara itu, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana menyampaikan, “Potensi limbah sawit mampu menghasilkan listrik sebesar 8.730 MW. Sawit juga bisa dikembangkan sebagai Compressed Biomethane Gas (CBG)”. 

        Sebagai bahan bakar nabati (biofuel), potensi sawit mencapai 34 juta kilo liter. Sementara untuk biomass power plant, potensinya mencapai 13,273 dan biogas mencapai 1.785 MW. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Lestari Ningsih

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: