Edward Tirtanata Targetkan Kopi Kenangan Tersebar di Seluruh Asia Tenggara
CEO Kopi Kenangan, Edward Tirtanata memiliki mimpi Kopi Kenangan dapat berdiri di seluruh Asia Tenggara. Edward melihat rakyat Indonesia terbiasa minum kopi. Namun, kopi Starbucks sangat mahal yakni Rp40-50 ribu. Edward pun mendirikan Kopi Kenangan yang harganya di bawah Rp20 ribu.
Kopi Kenangan pertama kali buka di perkantoran, karena biaya sewa di mal sangat mahal. Kopi Kenangan pun kita berkembang hingga lebih dari 500 toko di 32 kota. Tak aneh Kopi Kenangan sudah mendapatkan pendanaan dari investor.
Baca Juga: Edward Tirtanata Buka-bukaan soal Strategi Sukses Kopi Kenangan, Ternyata Ini Toh!
Edward mengaku untuk mendapatkan investasi pun ia hanya bermodal nekat. Namun, ia telah menjawab semua syarat yang diinginkan oleh Venture Capital. Edward percaya diri Kopi Kenangan bisa tumbuh dengan cepat di mana pun tempatnya. Oleh karen itu investor tertarik memberikan pendanaan.
"Jadi enggak usah minder, enggak usah takut sekalipun belum sempurna untuk pitching ke investor," ujar Edward dalam video YouTube bertajuk 'RAHASIA BAGAIMANA CARA KOPI KENANGAN MENDAPATKAN FUNDING RATUSAN MILYAR DARI VENTURE CAPITAL'.
Edward mengatakan sebagai CEO cukup harus memahami bagaimana perusahaan akan dibawah. Untuk ahli akunting dan lainnya, Edward berujar direkrut saja karena perusahaan itu tentang bagaimana orang-orangnya.
Hal terpenting dalam merekrut pegawai adalah dengan membagikan visi perusahaan. Sehingga, pegawai bekerja bukan untuk uang semata tetapi karena memiliki visi yang sama untuk perusahaan.
Bahkan, Edward sendiri memberikan saham kepada setiap karyawannya agar karyawan bergerak untuk meningkatkan nilai saham tersebut karena percaya akan perusahaan.
Progres yang dilewati Edward hingga berhasil mendirikan ratusan toko adalah dengan terus belajar. Saat pertama kali membuka satu toko, Edward mengaku sulit di 3-4 bulan pertama. Namun, ketika mulai membuka toko kedua, ketiga dan seterusnya, Kopi Kenangan mulai tumbuh secara berkala hingga berdiri ratusan toko.
Namun, Edward mengakui tantangannya adalah dengan membuat rasa Kopi Kenangan di setiap outlet itu sama. Karena terkadang tak bisa dipungkiri akan adanya human error.
Menurut Edward, dalam bisnis itu yang utama adalah pelanggan, kedua adalah karyawan dan yang ketiga adalah investor. Karena pelanggan adalah mereka yang membeli produk, sebagai pelaku bisnis harus memastikan pelanggan senang dengan produk kita.
Sementara karyawan adalah mereka yang memberikan produk kita kepada pelanggan. Jika kedua ini bisa mendapatkan kepuasan, maka investor akan datang dengan sendirinya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: