WE Online, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI yang berada di area positif merupakan salah satu respons positif investor terhadap kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM bersubsidi.
"Pergerakan harga saham di bursa merupakan sebuah ekspektasi. Pascakenaikan BBM ada ekspektasi positif dari pelaku pasar saham terhadap ekonomi Indonesia ke depan," ujar Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Rabu (19/11/2014).
Menurut dia, dipangkasnya subsidi BBM yang cenderung konsumtif dan dialihkan ke sektor yang lebih produktif seperti pembangunan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan dapat mendorong ekonomi Indonesia menjadi lebih baik.
"Secara keseluruhan dampak dari BBM itu akan baik untuk ekonomi Indonesia dan pasar modal ke depannya, meski dalam jangka pendek akan mendorong inflasi. Namun, diperkirakan hanya jangka pendek," ucapnya.
Kendati demikian, Samsul Hidayat mengatakan pergerakan indeks BEI tidak terlepas dari faktor teknikal. Fluktuasi indeks BEI juga bisa dipengaruhi beberapa faktor termasuk kondisi perekonomian global.
"Setelah mengalami kenaikan, namun kalau secara teknikal turun atau muncul sentimen negatif lain ya saham juga bisa turun," katanya.
Terkait kebijakan Bank Indonesia yang menaikkan tingkat suku bunga (BI rate) sebesar 25 bps menjadi 7,75 persen, Samsul Hidayat mengatakan itu merupakan reaksi BI untuk menjaga inflasi pascakenaikan BBM subsidi.
"Diharapkan investor tidak melihat sepotong-sepotong terhadap kebijakan BI itu. Naiknya BI rate merupakan antisipasi inflasi ke depan," tutupnya.?(Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: