Deputi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin menegaskan rencana penyediaan BBM bersubsidi yang berkualitas atau rendah sulfur tidak akan berdampak pada harga BBM.
“Rencana pemerintah adalah menyediakan BBM rendah sulfur tanpa menaikkan harga BBM. Sehingga masyarakat mendapatkan akses BBM yang lebih berkualitas dan lebih bersih,” jelas Deputi Rachmat terkait wacana penyesuaian peraturan program BBM bersubsidi tepat sasaran di Jakarta, Kamis (12/09).
Polusi udara yang berkepanjangan menuntut pemerintah untuk mengambil gebrakan dalam mendorong penyediaan BBM rendah sulfur yang lebih masif. Rachmat mengatakan bahwa saat ini sudah terdapat kilang minyak yang siap menyediakan solar rendah sulfur, khususnya di daerah Jakarta.
Baca Juga: Kemenko Marves: Jual Beli Listrik RI ke Singapura Terealisasi 2027
Oleh karena itu, penyediaan BBM bersubsidi rendah sulfur akan dijalankan secara bertahap, dimulai dari Jakarta sebelum nantinya berjalan secara nasional pada tahun 2028.
Selanjutnya, terkait penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran, Rachmat menyampaikan bahwa kedepan hanya golongan kelas menengah yang boleh menikmati BBM bersubsidi.
“Jadi golongan kelas atas tidak lagi berhak memanfaatkan subsidi BBM,” imbuh Deputi Rachmat.
Meski begitu ia belum dapat membeberkan detil peraturan yang tengah disusun pemerintah.
Baca Juga: Kemenkeu Buka Suara, Pemangkasan Anggaran Subsidi Energi Terkait Pembatasan BBM?
“Dalam lima tahun terakhir, pemerintah rata-rata menghabiskan 119 triliun setiap tahunnya untuk subsidi BBM. Ini artinya pajak masyarakat tidak secara optimal tersalurkan karena tidak dinikmati golongan yang membutuhkan subsidi tersebut,” ujar Deputi Rachmat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement