Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Koalisi Arab Rilis Video, Hizbullah dan Iran Dijamin Tidak Bisa Mengelak

        Koalisi Arab Rilis Video, Hizbullah dan Iran Dijamin Tidak Bisa Mengelak Kredit Foto: AP Photo
        Warta Ekonomi, Teheran -

        Koalisi Arab pada hari Minggu (26/12/2021) merilis rekaman video dan gambar yang bikin Hizbullah dan Iran tidak bisa mengelak.

        Pasalnya, video dan gambar itu  memnunjukkkan keterlibatan Hizbullah dan Iran dalam perang tujuh tahun Yaman dan penggunaan bandara Sanaa sebagai tempat peluncuran rudal.

        Baca Juga: Iran Tunggu Keseriusan Arab Saudi Lanjutkan Pembicaraan Rekonsiliasi

        Pada konferensi pers di ibukota Saudi, juru bicara koalisi Brig. Jenderal Turki Al-Maliki menunjukkan rekaman instruktur Hizbullah yang melatih Houthi tentang cara menggunakan drone.

        Dalam beberapa video, terlihat kotak-kotak bagian drone yang ditumpuk dengan beberapa logo Hizbullah.

        Jenderal Al-Maliki menyebut Hizbullah sebagai “kanker di Lebanon” yang awalnya menyerang Lebanon sebelum menyebar ke luar negeri.

        “Organisasi teroris Hizbullah telah menyebarkan kehancuran di kawasan dan dunia,” katanya kepada wartawan.

        Dia menambahkan bahwa kelompok yang didukung Iran memikul tanggung jawab untuk menargetkan warga sipil di Arab Saudi dan Yaman.

        Dalam video lain, koalisi mengatakan seorang pemimpin Hizbullah sedang memberikan instruksi kepada Abdullah Yahya Al-Hakim, untuk mengamankan dan mengendalikan semua rute masuk dan keluar Sanaa dan pengambilalihan kegubernuran Amran.

        “Sektor militer Hodeidah sangat penting. Jika Hodeidah jatuh, dukungan untuk menghadapi agresi akan berakhir,” kata pemimpin Hizbullah itu. 

        Al- Hakim adalah komandan kedua Houthi yang ada dalam daftar sanksi PBB karena mengorganisir kudeta dan operasi militer untuk menggulingkan pemerintah.

        “Laut adalah satu-satunya pintu gerbang bagi dukungan yang akan datang. Jika kita kehilangan laut, kita tidak akan mendapatkan dukungan apapun dan mujahidin tidak akan datang. Kami ingin kerumunan besar mujahidin, kami ingin mengatur barisan kami,” kata dia dalam video itu.

        Jenderal Al-Maliki juga menampilkan rekaman dan pengawasan udara yang katanya menunjukkan milisi sedang "memiliterisasi" bandara Sanaa.

        Milisi menjadikan  landasan peluncuran untuk rudal balistik dan dan drone yang menargetkan Arab Saudi.

        Konferensi pers itu dilakukan sehari setelah masyarakat internasional mengutuk keras serangan lintas perbatasan oleh milisi Houthi yang menargetkan kota barat daya Jazan, menewaskan dua orang dan melukai tujuh orang pada hari Jumat (24/6).

        Al-Maliki mengatakan bahwa Iran memasukkan ideologi sektarian ke Yaman, Irak, Suriah dan Lebanon.

        Sementara Houthi bergantung pada perintah dan instruksi dari Korps Pengawal Revolusi Iran dan mereka telah mengadopsi ideologi sektarian rezim.

        Mengenai serangan udara baru-baru ini di Sanaa, Al-Maliki mengatakan koalisi memfokuskan operasinya untuk tidak mempengaruhi kapasitas operasional bandara Sanaa dan serangan itu menargetkan depot drone.

        Dia menolak klaim yang dibuat oleh Houthi bahwa mereka telah mengepung kota pelabuhan Hodeidah.

        “Kami memantau pergerakan milisi Houthi sepanjang waktu,” kata dia.

        Al-Maliki mengatakan upaya Houthi untuk mengendalikan Marib yang kaya energi, salah satu benteng terakhir pemerintah yang tersisa, yang mengancam mata pencaharian 3 juta orang Yaman.

        Akan tetapi dia mengatakan bahwa koalisi berkomitmen untuk melindungi warga sipil selama operasinya untuk mendukung tentara.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: