Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PT Pegadaian: NPL 2021 Hanya 1,5 Persen

        PT Pegadaian: NPL 2021 Hanya 1,5 Persen Kredit Foto: Pegadaian
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Pegadaian (Persero) mencatat sepanjang 2021 angka kredit macet atau non performing loan (NPL) hanya 1,5 persen.

        Pimpinan Wilayah VIII Jakarta 1 PT Pegadaian, Mulyono, mengatakan bahwa angka tersebut merupakan catatan untuk seluruh produk yang ada di PT Pegadaian.

        Baca Juga: PT Pegadaian Pastikan Likuiditas Tabungan Emas Aman

        "NPL secara keseluruhan itu adalah di bawah 1,5 persen untuk all produk dari Pegadaian secara nasional," ujar Mulyono dalam Refleksi Akhir Tahun Pegadaian, Selasa (28/12/2021).

        Mulyono mengatakan, angka tersebut berasal dari beberapa produk yang dijalankan oleh PT Pegadaian seperti gadai ataupun pinjaman dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor maupun angsuran fidusia.

        Dari catatan tersebut, produk gadai angkanya dapat dikatakan rendah jika dibandingkan produk lain, yaitu di bawah 1 persen. "Kredit pembiayaan selain gadai seperti BPKB Arum, BPKB Syariah, kredit angsuran sistem fidusia, kredit amanah pembiayaan mobil syariah, juga NPL-nya masih sekitaran 5 persen total," ujarnya.

        Untuk kantor wilayahnya sendiri, di Wilayah VIII Jakarta 1 menjadi yang terendah dibandingkan dengan 12 kanwil lainya.

        "Di kanwil kami bahkan NPL 0,89 persen, jadi paling sehat di antara 12 kanwil seluruh Pegadaian," ungkapnya.

        Mulyono melanjutkan, hal tersebut terjadi lantaran pihaknya mengutamakan kualitas kredit yang harus menjadi salah satu yang penting di tengah kondisi Covid-19.

        "Jadi, itu versi kami dan kami pun apresiasi dari manajemen atas kedisiplinan kami dalam pengelolaan aset di kanwil 8 jakarta 1," ujar Mulyono.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: