Kehadiran Basuki Tjahja Purnama Alias Ahok di PT Pertamina sebagai Komisaris Utama, dinilai telah banyak membuat disharmonis di jajaran direksi. Hal ini dikatakan oleh direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra.
Dia meminta agar Menteri BUMN, Erick Thohir mempertimbangkan Ahok agar dicopot dari jabatannya dan diganti dengan tokoh yang bukan dari kalangan politikus.
Baca Juga: Eng Ing Eng... KPK Selidiki Dugaan Korupsi Komitmen Fee Pelaksanaan Formula E
“Saya kira tidak berlebihan kalau Erick Thohir harus mencari pengganti BTP dan tidak melibatkan tokoh politik dalam internal Pertamina. Pertamina ini kan BUMN strategis. Artinya kalo tidak tepat orang yang mengisi akan merusak reputasi,” kata Dedi kepada wartawan, Rabu (29/12/2021) kemarin.
Dedi menilai Ahok selaku komisaris banyak mengomentari sesuatu yang melampaui batas. Sehingga menganggu produktivitas Pertamina.
“Ini bisa mengganggu produktivitas. Kehadiran BTP membuat disharmoni dengan jajaran direksi lain, misalnya BTP berselisih pandang sesama komisaris terkait rencana mogok kerja pegawai pertamina,” katanya.
“Bahkan juga melakukan kritik kepada direksi yang semestinya kritik itu betul memang wilayahnya BTP tapi tidak di luar publik, misalnya di dalam rapat,” ujarnya.
Baca Juga: Tegas! Anggota DPR Ingin Panggil Panglima TNI Andika Perkasa dan KSAD Dudung karena Ini
Kemudian, kata Dedi, kegaduhan yang ditimbulkan Ahok bisa menurunkan kepercayaan publik kepada Pertamina.
“Itu juga berdampak kepercayaan publik ke pemerintah. Dengan dua indikasi itu saya kira, perlu bagi Erick Thohir mengevaluasi kinerja kehadiran dari BTP,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar