Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kabar Buruk WHO di Pergantian Tahun, Seluruh Dunia Wajib Tahu!

        Kabar Buruk WHO di Pergantian Tahun, Seluruh Dunia Wajib Tahu! Kredit Foto: Reuters/Denis Balibouse
        Warta Ekonomi, Jenewa -

        WHO kembali kirim kabar buruk. Di momen pergantian tahun, ada berita penting yang di-share. Seluruh dunia wajib tahu.

        Saat ini, seluruh dunia tengah menyiapkan sukacita momen pergantian tahun. 

        Baca Juga: Direktur Jenderal WHO Bilang Varian Delta dan Omicron Membentuk Tsunami Corona

        Di sisi lain, puluhan negara di dunia juga tengah dibuat kolaps oleh penyebaran varian baru covid-19, Omicron.

        Banyak negara terpaksa membatasi perayaan Tahun Baru karena Omicron. Sekjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sampai blak-blakan menyebut dunia tengag terancam tsunami covid.

        Dari Yunani ke Meksiko, dari Barcelona ke Bali dan di seluruh Eropa, pihak berwenang telah membatalkan atau membatasi pertemuan publik.

        Mayoritas bahkan terpaksa menutup atau memberlakukan jam malam di klub malam.

        Di China, penduduk kota Xi'an sudah di-lockdown. Ada 13 juta orang dikurung. Dan warga yang diisolasi ini  berjuang menemukan makanan yang cukup, meski pun Beijing bersikeras bahwa ada persediaan yang memadai.

        TV pemerintah menunjukkan rekaman pekerja dengan pakaian hazmat menyortir telur, daging dan sayuran, sebelum mengirimkan makanan ke penduduk dari pintu ke pintu.

        "Saya hidup dari semangkuk bubur setiap hari, hanya untuk tetap hidup," kata seorang warga bermarga Wang kepada AFP.

        Di Arab Saudi, pihak berwenang menerapkan kembali langkah-langkah jarak sosial di Masjidil Haram di kota suci Muslim Mekah.

        Itu dilakukan setelah otoritas kesehatan setempat mencatat jumlah infeksi tertinggi dalam beberapa bulan.

        Saat ini, jumlah kasus covid harian di seluruh dunia melampaui satu juta untuk pertama kalinya pada Kamis (30/12/2021).

        Dalam tujuh hari terakhir, angkanya tercatat mencapai lebih dari 7,3 juta kasus.

        "Saya sangat prihatin bahwa Omicron, yang lebih menular, beredar pada saat yang sama dengan Delta, menyebabkan tsunami kasus," kata kepala WHO dalam sebuah pernyataan, Jumat (31/12/2021).

        Angka-angka itu menimbulkan kekhawatiran. Tsunami covid diprediksi akan mengancam sistem kesehatan dunia.

        "Ini dan akan terus memberikan tekanan besar pada petugas kesehatan yang kelelahan, dan sistem kesehatan di ambang kehancuran," ujarnya.

        Di Prancis, pemerintah telah menerapkan aturan wajib masker saat bepergian mulai Jumat (31/12).

        Ini diberlakukan untuk semua orang yang berusia di atas 11 tahun. Klub malam telah ditutup hingga Januari.

        Spanyol juga sama. Spanyok telah membatalkan seluruh perayaan publik di sebagian besar wilayah dan di kota-kota terbesar kecuali Madrid, di mana pertemuan sederhana dijadwalkan dengan kerumunan terbatas pada 7.000 orang. 

        Pernyataan kepala WHO datang di tengah upaya pemerintah di seluruh dunia menahan lonjakan kasus-kasus baru dengan sejumlah pembatasan mendekati momen pergantian tahun.

        Pada hari Kamis (30/12/2021), Layanan Kesehatan Nasional Inggris juga mengumumkan bahwa mereka akan mulai membuka rumah sakit lapangan sementara.

        Itu dibuka untuk menampung kemungkinan kelebihan pasien rawat inap di Inggris, di mana pemerintah berhenti mewajibkan pembatasan pada perayaan Tahun Baru.

        “Mengingat tingginya tingkat infeksi Covid-19 dan meningkatnya penerimaan rumah sakit, NHS sekarang berada dalam posisi perang,” kata Direktur Medis Nasional Stephen Powis.

        Indonesia, yang telah melaporkan lebih dari 4,2 juta kasus yang dikonfirmasi, memperingatkan bahwa pelancong asing dapat dideportasi dari pulau Bali jika mereka ketahuan melanggar aturan kesehatan Covid selama Tahun Baru.

        "Bersiaplah untuk diusir," kata kepala kantor imigrasi Bali Jamaruli Manihuruk kepada AFP. Bali telah melarang karnaval, kembang api, dan pertemuan lebih dari 50 orang selama periode Natal dan Tahun Baru.

        Mexico City juga telah membatalkan perayaan Malam Tahun Baru secara besar-besaran sebagai tindakan pencegahan setelah meningkatnya kasus Covid.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: