Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        LPS: Penyebaran Omicron Harus Diantisipasi di 2022, Kalau Tidak...

        LPS: Penyebaran Omicron Harus Diantisipasi di 2022, Kalau Tidak... Kredit Foto: Fajar Sulaiman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) optimistis pertumbuhan ekonomi akan semakin baik di tahun 2022. Kendati demikian, ada risiko di sistem keuangan yang perlu diantisipasi pada tahun tersebut. Risiko itu adalah kenaikan kembali kasus COVID-19 global, akibat penyebaran varian Omicron.

        “Pengamatan kami melihat bahwa dampak COVID-19 ini diperkirakan akan semakin kecil ke depan, karena kami melihat pemerintah saat ini sudah bisa mengendalikan dengan baik. Yang terpenting, kita semua tetap waspada dan jangan lengah,” ujarnya. Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta, Jumat (31/12/2021).

        Lebih jauh, terkait dengan dinamika perekonomian global, terkait dengan kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat atau The FED yang proses tapering off nya akan berakhir lebih cepat sekitar bulan Maret tahun depan. Ia menekankan bahwa Indonesia tidak selalu harus mengkhawatirkan siklus kebijakan moneter di Amerika Serikat. Baca Juga: LPS Nilai Dua Faktor ini Bakal Jadi Penentu Pertumbuhan Ekonomi 2022

        “Karena Indonesia adalah negara besar dan kita harus menyesuaikan dengan kebutuhan ekonomi nasional, tentunya dengan mengikuti kaidah-kaidah kebijakan ekonomi global. Kami yang tergabung di Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK, bersama-sama akan terus mengawal dan senantiasa mempererat koordinasi untuk mengantisipasi berbagai potensi risiko bagi stabilitas sistem keuangan tersebut, dan terus mendorong upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional,” jelasnya.

        Dia bilang, outlook perbankan ke depan akan semakin baik sejalan dengan pemulihan ekonomi Indonesia. Menurutnya, indikasinya adalah laba dan pertumbuhan kredit perbankan yang terus mengalami kenaikan dari bulan ke bulan. Peningkatan kinerja perbankan ini menjadi modal bagi perbankan untuk melangkah di tahun 2022.

        “Laba bersih perbankan terus mengalami kenaikan. Per bulan November 2021, laba bersih perbankan tercatat sebesar Rp 131,2 triliun atau meningkat 34,1 persen Year on Year (YoY). Pertumbuhan kredit juga menunjukkan kenaikan sebesar 4,4 persen Year on Year (YoY),” jelasnya.

        Ia juga mengungkap peran LPS pada KTT G20 mendatang, LPS akan menggelar dua event strategis yaitu Bloomberg CEO Forum dan IDIC International Seminar.

        “Event pertama yaitu CEO Forum yang bekerja sama dengan Bloomberg. Event internasional ini diharapkan dapat menjadi katalis investasi di bidang kesehatan dan investasi di Ibu Kota Negara (IKN) baru, “Smart Green City” yang akan datang. Tidak hanya menjadi ajang pidato para pemimpin dan CEO, lebih jauh lagi, forum ini diharapkan dapat menghasilkan investasi konkret yang masuk ke Indonesia," ungkapnya.

        Kemudian event kedua adalah, IDIC International Seminar yang bertujuan mempertemukan penjamin simpanan dan regulator keuangan dari seluruh dunia.

        "Sebagai tuan rumah Seminar DIC Internasional, LPS berperan aktif dalam merumuskan inisiatif global, guna memperkuat stabilitas dan pemulihan sistem keuangan global yang lebih berkelanjutan,” tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: