Bank Digitalnya di Serbu Investor Kelas Kakap dari Salim hingga Grab, Chairul Tanjung Buka Suara

PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) tengah mencari dana yang sangat besar untuk mengakselerasi ekspansi layanan kredit ke seluruh Indonesia. Perseroan pun melakukan penggalangan dana melalui rights issue.

Aksi korporasi Allo Bank tersebut pun langsung diserbu oleh para investor kelas kakap baik dari dalam maupun luar negeri.

Tak main-main, investor yang terlibat yakni Salim Group, Bukalapak, Grab, Carro dan Growtheum Capital Partners menyatakan diri akan berpartisipasi bersama dalam rights issue Bank Allo.

Chairman of CT Corp, Chairul Tanjung pun buka suara terkait dengan antusiasme para pemodal besar masuk ke bank digital besutannya tersebut.

Baca Juga: Modal Bank Allo Rp6 T Lebih Berkat Right Issue, Ini Sederet Perusahaan Raksasa yang Terlibat

“Bagi CT Corp, ini adalah sebuah langkah untuk terus memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia. CT Corp memiliki lebih dari 100 juta pelanggan setia, dengan jumlah pengguna aktif yang juga besar dan berpartisipasi dalam loyalty programs dan produk- produk kredit,” Chairul Tanjung dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (5/1/2022).

Dirinya pun mengapresiasi upaya dari Growtheum Capital untuk menggabungkan beragam konsorsium yang akan memberikan kesempatan pada Allo untuk menyediakan fasilitas deposito pada seluruh masyarakat di penjuru Indonesia melalui penggabungan ekosistem CT Corp dan para mitra strategis perusahaan.

“Kami sangat percaya bahwa akses ke ekosistem yang besar dapat membantu Allo semakin meningkatkan jumlah pelanggan setianya serta mendorong tingkat penggunaan, di dalam upayanya memenuhi berbagai kebutuhan finansial masyarakat melalui user experience yang unik,” ucap pria yang akrab disapa CT tersebut.

Sebagai informasi, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) berencana melakukan penawaran umum terbatas atau rights issue sebesar Rp 4,8 triliun.

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perusahaan Allo Bank akan melepas 10,04 miliar saham atau setara 86% dari total modal BBHI.Di mana, harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp 478 per saham sehingga total dana yang bisa dihimpun Rp4,8 triliun.

Adapun, PT Mega Corpora selaku pemegang saham dengan kepemilikan 90% hanya akan menyerap 2,71 miliar saham atau setara 30% dari seluruh hak Mega Corpora dalam rights issue.Dengan harga pelaksanaan Rp 478, maka nilai total saham yang bisa diserap Mega Corpora sebesar Rp 1,29 triliun.

Baca Juga: Masih Berusia Muda Belia Tapi Willix Halim Sudah Bolak-balik Jadi Bos Besar, Siapakah Dia?

Kemudian, Mega Corpora akan mengalihkan hak yang tidak dilaksanakan kepada investor yang turut berpartisipasi.Disebutkan bila Bukalapak akan mengambil sebanyak 2,49 miliar saham. Kemudian kepada Abadi Investments Pte Ltd sebanyak 1,52 miliar saham dan Grup Salim melalui PT Indolife Investama Perkasa sebanyak 1,3 miliar saham. Selanjutnya, H Holdings sebanyak 448,74 juta saham, Trusty Cars Pte Ltd 150 juta saham dan PT CT Corpora sebanyak 408,31 juta saham.

Alhasil, kepemilikan saham di Allo Bank akan berubah dari posisi saat ini, yaitu 90% dimiliki Mega Corpora, 0,04% dimiliki oleh Ali Gunawan dan sisanya masyarakat.

Nantinya, bila Mega Corpora dan investor strategis melaksanakan haknya, kepemilikan berubah menjadi 63,82% dimiliki Mega Corpora, Bukalapak 12,05%, Abadi Investments 7,34%, Indolife 6,29%, H Holdings 2,17%, Trusty Cars 0,72%, CT Corpora 1,97% serta sisanya Ali Gunawan dan masyarakat.