Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mitratel Klaim Kuasai 25 Persen Pangsa Bisnis Menara Nasional

        Mitratel Klaim Kuasai 25 Persen Pangsa Bisnis Menara Nasional Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) mengklaim telah menguasai sekitar 25 persen pangsa pasar bisnis menara di Indonesia. 

        Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko. menyebut, secara total melayani lebih dari 42.000 tenant yang menggunakan fasilitas tower perusahaan. 

        Baca Juga: Jaga Pertumbuhan Ekonomi Digital, Ini 4 Langkah Mitratel

        "Jumlah ini diharapkan terus bertambah seiring dengan dibukanya jaringan 5G oleh pemerintah Indonesia," ujar Teddy saat jumpa pers, Senin (10/1/2022)

        Teddy juga menyebut bahwa seluruh perusahaan telekomunikasi raksasa di Indonesia menggunakan jasa Mitratel, tidak hanya Grup Telkom saja.

        Sementara, hingga September 2021 jumlah menara yang dikelola emiten berkode MTEL ini sudah sebanyak 28.076 unit. Jumlah itu terdiri atas 57 persen atau 16.150 unit di luar Pulau Jawa dan 11.929 unit di Pulau Jawa. 

        Teddy mengungkapkan dengan tren pertumbuhan penggunaan internet yang tinggi di seluruh wilayah Indonesia, keberadaan tower Mitratel di luar Jawa diyakini mampu mendorong ekspansi perusahaan-perusahaan digital ke daerah yang potensial. 

        "Saya yakin bisa membuat ekspansi perusahaan-perusahaan digital ke wilayah baru yang potensial. Sementara, di Pulau Jawa sendiri, jumlah jaringan tower kami sejumlah 11.929 menara," ujarnya.

        Sementara itu, untuk menjaga tren pertumbuhan sepanjang 2022, Mitratel mencatat ada empat strategi yang akan dijalankan. 

        Strategi pertama, memperbesar kontribusi pertumbuhan bisnis organik dengan cara menggenjot layanan built to suit (B2S) dan kolokasi menara dari operator jaringan seluler (MNO) yang menjadi klien perusahaan.

        Kedua, melanjutkan aksi merger dan akuisisi (M&A) aset menara dari Telkomsel maupun mengakuisisi saham menara yang lebih kecil. Ketiga, mitratel akan melakukan ekspansi dengan menyediakan beberapa layanan baru.

        Saat ini emiten pelat merah itu tengah mengembangkan portofolio layanan infrastruktur digital lengkap bagi operator. Termasuk dengan melakukan fiberisasi menara, mengaplikasikan infrastructure as a service

        "Sehingga kami bisa menyediakan jaringan tol pelanggan non-MNO, serta ekspansi ke penyediaan small cells, sehingga bisa memberikan solusi infrastruktur untuk pemanfaatan 5G," kata dia. 

        Menurutnya, dengan kemampuan pendanaan baik dari hasil IPO senilai lebih dari Rp18 triliun, serta leverage dan biaya utang (cost of debt) terendah dibandingkan operator lainnya, Mitratel optimis menyambut setiap peluang yang ada di tahun ini. 

        "Mitratel juga akan terus meningkatkan efisiensi belanja modal (capex) dan biaya operasional (opex) perusahaan sehingga bisa meningkatkan profitabilitas serta menambah arus kas," ungkapnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: