Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        WHO Bilang Waspada, Kasus di Negara Ini Naik 8 Kali Lipat dalam Sepekan

        WHO Bilang Waspada, Kasus di Negara Ini Naik 8 Kali Lipat dalam Sepekan Kredit Foto: Reuters/Denis Balibouse
        Warta Ekonomi, Jenewa -

        Utusan khusus Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Covid-19 dr David Nabarro memperingatkan, situasi dalam tiga bulan ke depan amat serius. Namun, ia juga mengatakan, tetap ada harapan semua ini akan berakhir.

        "Sayangnya, kita mungkin harus maraton dulu, namun kita tidak bisa katakan bahwa kita sudah ada di garis akhir--memang kita lihat semua ini akan berakhir, namun itu masih jauh. Masih ada sejumlah guncangan sebelum semua usai," kata Nabarro kepada Sky TV yang dikutip the Guardian, Senin (10/1/2022).

        Ia mengingatkan, virus korona akan terus berkembang. Selain omikron, masih akan ada lebih banyak varian lain. Ia juga mengakui, kondisi saat ini akan menjadi tantangan bagi para politisi dan pemimpin negara yang harus memutuskan langkah bagi rakyatnya.

        Nabarro mengakui, sulit untuk memperkirakan virus korona berdasarkan data sebelumnya. Namun, perilaku virus korona ini mengakibatkan kasus turun dan naik secara dramatis. Ini terjadi setiap tiga atau empat bulan sekali.

        "Hidup dapat berlanjut terus, perekonomian bisa berlanjut di banyak negara. Namun, kita justru harus waspada terhadap virus ini dan artinya, kita harus memiliki rencana bagus untuk mengantisipasi kenaikan," kata Nabarro.

        Delapan kali lipat

        India mengalami kenaikan kasus Covid-19 delapan kali lipat dalam sepekan. Pada Senin, India mencatat lebih dari 179 ribu kasus harian. Tingkat rawat di rumah sakit relatif masih rendah. Namun, angkanya perlahan naik di kota pada populasi seperti New Delhi, Mumbai, dan Kolkata.

        "Kemarin (Minggu (9/1/2022)--Red) tingkat kematian naik di Delhi. Jadi apakah sistem kesehatan kami akan kewalahan atau tidak, ini belum diketahui," kata kepala National Institute of Tuberculosis and Respiratory Diseases Dr Ravindra Kumar Dewan yang mengurusi penyakit TB dan saluran napas.

        Pemerintah India telah siaga dengan membangun fasilitas produsen oksigen. Mereka juga menambah kapasitas rumah sakit. Kini, India memiliki tingkat vaksinasi sekitar 47 persen dalam populasi.

        Di Filipina, kenaikan kasus Covid-19 mengganggu dunia usaha. Pada Senin, negeri ini menghadapi rekor kasus harian tertinggi dalam tiga hari terakhir. Perbankan, pusat perbelanjaan, dan maskapai penerbangan mengurangi operasional mereka. Kegiatan sejumlah sekolah juga terhambat karena staf sekolah yang sakit.

        Sistem kesehatan Filipina dikhawatirkan bakal kewalahan. Asisten Menteri Kesehatan Filipina Maria Rosario Vergeire berbicara kepada televisi ANC, ia menyerukan orang yang memiliki gejala sakit untuk segera mengisolasi diri dan dites.

        Sistem kesehatan Eropa kembali diuji karena penyebaran varian omikron usai liburan akhir tahun. Jaringan tenaga kesehatan di Spanyol, Inggris, dan negara lain menghadapi kondisi mengenaskan. Banyak di antara mereka yang sakit dan harus mengisolasi diri.

        Pada Senin, Inggris mengingatkan rumah sakit swasta untuk siaga guna menangani kasus operasi atau perawatan medis lainnya yang penting. Lembaga kesehatan pemerintah, National Health Service (NHS), dilaporkan kekurangan staf karena sakit. 

        "Adanya omikron artinya akan lebih banyak pasien untuk dirawat dan lebih sedikit staf yang mampu merawat mereka," kata Direktur Medis NHS Profesor Stephen Powis.

        Di Amerika Serikat, banyak rumah sakit membatalkan operasi yang tidak terlalu mendesak. Langkah ini diambil agar tenaga medis dapat fokus pada penanganan Covid-19 dan lebih banyak tempat tidur tersedia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: