Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jadi Presiden Lagi Aja Ogah, Mana Mungkin Jokowi Mau Jadi Pembantu Prabowo: Mimpi Siang Bolong Saja!

        Jadi Presiden Lagi Aja Ogah, Mana Mungkin Jokowi Mau Jadi Pembantu Prabowo: Mimpi Siang Bolong Saja! Kredit Foto: Arief Poyuono
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus Gerindra Arief Poyuono merespons wacana menduetkan Prabowo Subianto dan Joko Widodo atau Prabowo - Jokowi pada Pilpres 2024 mendatang.

        Wacana itu sebelumnya disampaikan Ketua Koordinator Sekber Prabowo - Jokowi 2024-2029, G Gisel saat mendeklarasikan pasangan itu di Jakarta Utara, Sabtu (15/1). 

        "Mimpi siang bolong saja kalau Prabowo - Jokowi," kata Arief Poyuono, Minggu (16/1).

        Baca Juga: Gak Nyangka! Prabowo-Jokowi Cuma Jadi Senjata Para Oligarki Agar Kerajaan Bisnisnya Makin Menggurita

        Mantan wakil ketua umum DPP Gerindra itu menyebut duet Prabowo - Jokowi tidak akan mungkin terealisasi.

        "Wong Jokowi diminta jadi presiden untuk ketiga kali saja sudah ogah, apalagi diminta jadi cawapres. Enggak lah yaw," ucap Arief Poyuono.  

        Baca Juga: Ketika Jokowi Ngalah Jadi Cawapres dan Prabowo Jadi Capres di Pilpres 2024: Gak Ada Lawan!

        Oleh karena itu, Arief menganggap gerakan Sekber Prabowo - Jokowi hanya lelucon.  

        "Itu sih cuma ketoprak humor saja Prabowo - Jokowi, karena memang tidak akan mungkin," ujar ketua umum FSP BUMN Bersatu itu. 

        Sebelumnya, Gisel dkk mendorong Prabowo Subianto dan Jokowi sebagai capres dan cawapres pada Pilpres 2024.

        Gisel mengatakan pada periode kedua kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia setidaknya sudah menunjukkan kemajuan. 

        Melalui pembentukan Kabinet Indonesia Maju, para menteri di periode kedua dinilai sudah berupaya memberikan kinerja terbaik bagi seluruh rakyat Indonesia. 

        Baca Juga: Dengan Sadar Orang-Orang Ini Minta Jokowi Jadi Cawapres, Prabowo Gantian Naik Takhta Jadi Presiden!

        Menurut Gisel, Jokowi juga membuat keputusan penting dengan memberikan jabatan kepada partai pendukung dan lawan politiknya, Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan RI. 

        “Ini adalah langkah taktis, strategis, dan keputusan besar yang diambil oleh Presiden Jokowi untuk mengonsolidasikan kekuatan dan stabilitas politik nasional, baik di dalam pemerintahan maupun di parlemen,” ujar Gisel. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: