Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dengan Sadar Orang-Orang Ini Minta Jokowi Jadi Cawapres, Prabowo Gantian Naik Takhta Jadi Presiden!

Dengan Sadar Orang-Orang Ini Minta Jokowi Jadi Cawapres, Prabowo Gantian Naik Takhta Jadi Presiden! Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kemunculan sekelompok relawan yang tergabung dalam Sekretariat Bersama (Sekber) Prabowo-Jokowi makin mewarnai dinamika politik menuju pilpres 2024. Sekber Prabowo-Jokowi mendorong Jokowi bisa menjadi cawapres dari Prabowo Subianto di pilpres 2024.

"Kami dari Sekretariat Bersama (Sekber) Prabowo-Jokowi mendorong Bapak Prabowo Subianto calon presiden dan Bapak Joko Widodo calon wakil presiden," kata Ketua Koordinator Sekber Prabowo Jokowi, G Gisel, saat deklarasi di Jakarta, Sabtu, 15 Januari 2022. Baca Juga: Megawati Tolak Mentah-Mentah Jabatan Jokowi Diperpanjang, Peneliti: Harusnya....

Gisel menjelaskan, kepemimpinan Jokowi sebagai Presiden RI yang memasuki periode kedua memperlihatkan kemajuan dalam bidang pembangunan. Dia menyinggung langkah politik Jokowi yang mengajak Prabowo bergabung sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju sebagai keputusan yang taktis. Dia menyampaikan demikian karena Prabowo merupakan lawan politik Jokowi di pilpres 2019 dan 2014. 

"Keputusan besar yang diambil oleh Presiden Jokowi untuk mengonsolidasikan kekuatan dan stabilitas politik nasional, baik di dalam pemerintahan maupun di parlemen," tutur Gisel.

Menurutnya, di periode kedua kepemimpinan Jokowi, Kabinet Indonesia Maju diuji pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Imbas pandemi yang melanda Tanah Air berdampak buruk terhadap sendi kehidupan terutama ekonomi dan kesehatan. 

"Bukan hanya Indonesia, semua negara tengah berjuang untuk menyelamatkan diri dari tekanan ekonomi yang begitu dahsyat," tuturnya.

Dia bilang, dari sektor ekonomi tergerus karena permintaan, suplai hingga produksi terhambat akibat virus. Gisel menyebut perlu respons pemerintah yang cepat dan tepat agar Indonesia tidak jatuh dalam jurang resesi. 

"Beruntung sampai saat ini Indonesia belum jatuh pada jurang resesi, sedangkan banyak negara sudah mengalami resesi, termasuk negara tetangga Singapura," jelas Gisel.

Lalu, dari percepatan investasi, pemerintah juga berupaya evaluasi pelaksanaan perizinan berusaha dan pemberian fasilitas investasi yang dilakukan dan diberikan oleh kementerian dan lembaga (K/L). Kata dia, dari hasil evaluasi itu lahir Undang-Undang Cipta Kerja atau UU Cipta Kerja. 

"UU ini dianggap pemerintah bisa melakukan reformasi ekonomi. Sebab, saat ini regulasi terkait bisnis dan investasi terlalu rumit. Sehingga, aturan untuk mempermudah investasi perlu diatur kembali dengan tidak mempersulit, tapi memudahkan," tuturnya.

Kemudian, dia menambahkan tekad pemerintahan Jokowi di bidang infrastruktur. Menurutnya, pemerintah ingin pembangunan dan jaringan transportasi di berbagai wilayah di Tanah Air tak terhenti.  Selanjutnya, ia menyinggung terkait agenda pemindahan status Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Pemerintah merencanakan pemindahan IKN pada semester I tahun 2024.  Dia mengatakan, Sekber mendorong duet Prabowo-Jokowi agar pembangunan terus berlanjut.

"Atas dasar kesadaran itu, kami dari Sekber Prabowo-Jokowi mendorong Bapak Prabowo Subianto, calon presiden dan Bapak Joko Widodo, calon wakil presiden, sebagai bagian dari Kabinet Indonesia Maju Jilid II untuk maju dalam Pemilu 2024," sebutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: