Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ubedilah Badrun Dituduh Terlibat Parpol, Eh Rocky Gerung Langsung Mengakui...

        Ubedilah Badrun Dituduh Terlibat Parpol, Eh Rocky Gerung Langsung Mengakui... Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat Politik, Rocky Gerung, berseloroh bahwa Dosen UNJ Ubedillah Badrun yang laporkan dua putra Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep ke KPK memang diasuh oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Demokrat.

        Pernyataan Rocky tersebut menanggapi rekam jejak Ubedillah yang dipermasalahkan. Ubedillah menerima tuduhan terlibat dengan parpol tertentu pasca laporkan dua putra Jokowi ke KPK.

        Baca Juga: Muncul Hashtag #UsutTuntasGibranKaesang, Siapa Sangka Gibran Menjawab Begini

        "Iya benar saya kira akui saja bawa Ubed (Ubedillah) itu diasuh oleh Demokrat dan PKS karena partai yang berpikir sekarang adalah Demokrat dan PKS kan gampang saja kan berpikir gitu hehe," kata Rocky dalam diskusi bertajuk 'Ubedillah Badrun dan Suara Akademisi" di Kanal Youtube FNN TV, Selasa (18/1/2022).

        PKS dan Demokrat diketahui kekinian berada di luar koalisi parpol pemerintah yang biasa disebut sebagai partai oposisi. Rocky menilai Ubedillah mempunyai cara berpikir seperti PKS dan Demokrat.

        Cara berpikir yang dimaksud yakni untuk menggeleng kekuasaan. Menurutnya, cara berpikir tersebut sudah menjadi tradisi di kampus atau perguruan tinggi.

        "Kalau kita sedang berpikir artinya kita sedang menggeleng pada kekuasaan itu tradisi kampus. Kampus di desain untuk menggeleng kekuasaan jadi dari awal semester 1 kita ajarin setiap kali kita masuk kelas pertama saya bilang saya akan mengajar dan saya ingin anda menggeleng begitu supaya terjadi dialektik begitu bukan mengangguk-ngangguk," ungkapnya.

        Lebih lanjut, Rocky melihat memang niat Ubedillah memang ingin menggeleng kekuasaan. Menurutnya, niat untuk menggeleng kekuasaan itu seharusnya dilakukan oleh partai-partai politik oposisi.

        Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Ada Menteri Minta Setoran Rp40 M, Ternyata Ciri-cirinya Mirip...

        "Jadi sekali lagi kenapa saya ucapkan ini karena kenapa kalau kita kehilangan kekuasaan untuk membujuk rakyat agar menerima legitimasinya dia mulai mempersoalkan hak orang untuk berbicara," tuturnya.

        Sebelumnya Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, soroti rekam jejak Dosen UNJ Ubedillah Badrun soal pergerakannya yang diduga terlibat dengan partai politik tertentu.

        Hal itu disampaikan menanggapi upaya hukum yang dilakukan Ubedillah terhadap dua Presiden Joko Widodo yakni Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep ke KPK soal dugaan korupsi.

        Hasto awalnya menyampaikan, PDIP melalui DPC Kota Surakarta sudah menjalin komunikasi dengan Gibran soal adanya laporan yang dibuat Ubedillah. Gibran sendiri disebut telah melakukan bantahan.

        "Ya komunkkasi dilakukan terutama di DPC PDIP di kota surakarta dan klarifikasi langsung yang dilakukan oleh mas Gibran," kata Hasto ditemui di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Senin (17/1/2022).

        Baca Juga: Ramai Soal Wajah Kaesang di Bungkus Makanan Ringan, Gibran Menjawab Tegas: Silakan Ditarik

        Hasto mengatakan, bantahan yang disampaikan Gibran dianggap sebagai hal yang positif. Upaya hukum yang dilakukan Ubedillah dinilai sarat akan kepentingan politis.

        "Menurut saya ya hal yang positif langsung meredam berbagai upaya yang menggunakan hukum ssbagai alat kendaraan politik dengan motif-motif tertentu," ungkapnya.

        Lebih lanjut, Hasto kemudian menyoroti rekam jejak Ubedillah terutama di sosial media. Menurutnya, Ubedillah punya keterlibatan tertentu dengan partai politik.

        "Dan kita melihat kami sendiri melihat bagaiamana rekam jejak saudara Ubedillah tersebut dalam termasuk dalam oergerakan di sosmed yang mengungkapkan keterlibatannya dengan partai politik tertentu," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: