Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PM Thailand Prayuth Chan-ocha Siap Terbang ke Arab Saudi, Ini Tujuannya

        PM Thailand Prayuth Chan-ocha Siap Terbang ke Arab Saudi, Ini Tujuannya Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Bangkok -

        Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha akan mengunjungi Arab Saudi pada Selasa (24/1/2022). Kunjungan itu akan menjadi pertemuan tingkat tinggi pertama antara kedua negara sejak perselisihan diplomatik yang dipicu kasus pencurian permata hampir tiga dekade lalu.

        Arab Saudi menurunkan status hubungan diplomatik dengan Bangkok menyusul insiden pencurian perhiasan senilai 20 juta dolar (sekitar Rp 286,6 miliar) pada 1989 oleh seorang petugas kebersihan asal Thailand di istana seorang pangeran Saudi. Kasus itu kemudian dikenal sebagai "Skandal Berlian Biru".

        Baca Juga: Gejolak Myanmar Masih Ada, Utusan PBB Justru Minta Bantuan Thailand karena...

        Sejumlah besar perhiasan, termasuk berlian biru yang langka hingga kini belum ditemukan. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dalam pernyataan, Minggu (23/1/2022), mengatakan PM Thailand Prayuth Chan-ocha akan memulai kunjungan dua hari di Arab Saudi atas undangan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.

        Kunjungan itu dilakukan untuk menciptakan pandangan yang lebih dekat dan kerja sama dalam isu-isu yang menyangkut kepentingan bersama. Kasus pencurian permata itu masih menjadi salah satu misteri terbesar bagi Thailand yang diikuti oleh jejak berdarah.

        Setahun setelah pencurian, tiga diplomat Saudi di Thailand tewas dalam tiga pembunuhan yang berbeda dalam semalam. Sebulan kemudian, pengusaha Arab Saudi Mohammad al-Ruwaili yang menyaksikan salah satu penembakan menghilang.

        Pada 2014, pengadilan kriminal Thailand membatalkan kasus terhadap lima orang, termasuk seorang perwira tinggi polisi atas dugaan membunuh Ruwaili terkait kasus pencurian batu-batu berharga itu.

        Thailand sangat ingin menormalkan hubungannya dengan kerajaan kaya minyak tersebut setelah kasus itu merugikan miliaran dolar perdagangan kedua negara, berkurangnya pendapatan pariwisata, dan hilangnya pekerjaan bagi ribuan pekerja migran Thailand.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: