Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ekspansi, Astra Bidik Ekspor Sorghum ke Pasar Eropa

        Ekspansi, Astra Bidik Ekspor Sorghum ke Pasar Eropa Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT. Astra International Tbk melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA) membidik ekspor produk olahan sorghum ke Pasar Eropa. Produk olahan sorghum ini dikelola CV. Yant Sorghum dari DSA Lombok.

        Manager Social Engagement Astra Triyanto mengatakan, Januari ini produk Yant Sorghum diekspor ke Malaysia dan Timor Leste. Selanjutnya tiga bulan ke depan akan merambah pasar eropa. Astra berharap tujuan ekspor akan terus bertambah sehingga semakin banyak petani di Nusa Tenggara Barat terlibat dan diberdayakan.

        Adapun produk olahan sorghum yang dilepas ekspor, di antaranya keripik tempe sorghum, roll sorghum, puff sorghum, keciput sorghum, stik bawang sorghum. Kemudian beras shorgum, tepung sorghum, biskuit sorghum, gula cair sorghum kemasan botol dan sachet dan edible spoon and fork sorghum. Baca Juga: Astra Dorong Ekspor Sorghum ke Timor Leste dan Malaysia

        "Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh masyarakat, dukungan pemerintah daerah dan juga kementerian yang Bersama-sama telah mendorong dan berpartisipasi dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan pertanian yang ada di Nusa Tenggara Barat ini," ujar Triyanto dalam keterangannya di Jakarta, Senin (24/1/2022).

        Triyanto menegaskan, Astra berharap agar sebaran dan jangkauan kegiatan produksi sorghum bisa lebih luas, serta semakin banyak petani mendapatkan manfaatnya. Apalagi kini terdapat 22 desa di seluruh NTB dan menjadi lapangan pekerjaan bagi 1000 petani.

        Sementara itu, Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kemendag, Ni Made Ayu Marthini, menyebut bahwa Sorghum bisa menjadi sumber pangan alternatif menggantikan gandum, padi atau jagung. Bahkan dapat dikreasikan menjadi berbagai bentuk makanan dan minuman olahan. 

        Paling menarik, kata dia, adalah inovasi sendok dan garpu dari sorghum. Hasil olahan ini nantinya yang terus didorong promosinya sekaligus mengedukasi buyers sebagai salah satu produk yang sustainable karena bersifat zero waste.

        "Kami akan berkoordinasi dengan perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri untuk membukakan akses pasar di 46 kota yang menjadi akreditasi dari Atdag dan ITPC," kata Ni Made Ayu. 

        Sorghum merupakan tanaman yang menghasilkan zero waste product dimana biji, batang, dan daun dapat diolah menjadi beberapa produk. Biji sorghum dapat diolah menjadi tepung, pakan ternak, nasi, dan biskuit. Batangnya dapat diolah menjadi gula, pakan sapi, kompos, dan permen, sedangkan daunnya dapat diolah menjadi kompos, pewarna alami, dan keripik.

        Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor olahan serelia Indonesia selama 5 tahun terakhir (2016-2020) tumbuh dengan trend sebesar 12,16% per tahun. Pada periode Jan-Nov 2021, nilainya tercatat sebesar US$ 4,6 juta atau turun 10,75% dari nilai pada periode yang sama tahun 2020.  Adapun pasar ekspor utama olahan serelia Indonesia adalah Korea, Turki, India, Hong Kong, Taiwan, Timor Leste, Malaysia, Australia, Kanada, dan Arab Saudi. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: