Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Astra Dorong Ekspor Sorghum ke Timor Leste dan Malaysia

Astra Dorong Ekspor Sorghum ke Timor Leste dan Malaysia Kredit Foto: Astra.
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT. Astra International Tbk melakukan panen raya dan pelepasan ekspor 10 produk olahan sorghum Desa Sejahtera Astra (DSA) Lombok yang dikelola CV. Yant Sorghum senilai Rp700 juta. Pelepasan ekspor tersebut berlangsung, Sabtu (22/2) di Dusun Loko Sutrang, Desa Santong Mulya, Kabupaten Lombok Utara.

Manager Social Engagement Astra Triyanto menyebutkan, Yant Sorghum ini diawali di Lombok Tengah. Sejak tahun 2017, Yant Sorghum mengembangkan perekonomian masyarakat petani, khususnya petani sorghum.

Pada tahun 2018, desa di Lombok ini menjadi salah satu DSA. Hingga sekarang, kata Triyanto, telah berkembang di 5 kota dan kabupaten wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan telah membantu petani dengan peningkatan pendapatan rata-rata Rp 1,2 hingga 1,5 juta per bulan. Baca Juga: Biji Kopi Hasil Desa Sejahtera Astra Berhasil Tarik Minat Pembeli Belanda

"Desa Sejahtera Astra ini adalah salah satu kontribusi sosial kami di bidang kewirausahaan atau ekonomi untuk membantu masyarakat mengambangkan produk-produk unggulan," ujar Triyanto dalam keterangannya di Jakarta, Senin (24/1/2022).

Triyanto menegaskan, Astra berharap agar sebaran dan jangkauan kegiatan produksi sorghum bisa lebih luas, serta semakin banyak petani mendapatkan manfaatnya. Apalagi kini terdapat 22 desa di seluruh NTB dan menjadi lapangan pekerjaan bagi 1000 petani. 

Adapun sebanyak 10 produk olahan sorghum yang dilepas ekspor, di antaranya keripik tempe sorghum, roll sorghum, puff sorghum, keciput sorghum, stik bawang sorghum. Kemudian beras shorgum, tepung sorghum, biskuit sorghum, gula cair sorghum kemasan botol dan sachet dan edible spoon and fork sorghum.

"Januari ini produk Yant Sorghum diekspor ke Malaysia dan Timor Leste. Selanjutnya tiga bulan ke depan akan merambah pasar eropa. Tentunya Astra berharap tujuan ekspor akan terus bertambah sehingga semakin banyak petani di Nusa Tenggara Barat terlibat dan diberdayakan," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan Kemenko Perekonomian, Chairul Saleh, mengapresiasi upaya Astra melalui program DSA. Terutama terkait pendampingan, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas secara berkelanjutan melalui pengembangan komoditas unggulan berorientasi ekspor.

“Program ini tidak hanya mampu mendorong peningkatan  kapasitas dan kualitas produk olahan unggulan desa dan daerah menembus pasar ekspor global, namun juga berhasil memberi dampak penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan yang cukup signifikan bagi masyarakat lokal," kata Chairul Saleh.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi, turut menyambut positif kegiatan panen raya sorghum untuk ekspor. Diharapkan juga berharap desa binaan Astra mampu mencetak eksportir yang dapat mengekspor produk-produk unggulan secara berkesinambungan. 

“Kegiatan hari ini merupakan salah satu implementasi Kerja Sama Pengembangan Ekspor Produk Unggulan Desa dengan PT. Astra International Tbk yang bertujuan meningkatkan kapasitas ekspor desa ke pasar global, salah satunya adalah produk olahan sorghum," kata Didi mengungkapkan. Baca Juga: Antisipasi Fluktuatif, Pemerintah Harus Perbaiki Peraturan Terkait Ekspor CPO

Sejak diformalkan pada 28 Juli 2021, Kemendag dan Astra terus berkomitmen. Nantinya dari sekitar 900 desa binaan Astra, minimal 100 desa harus mampu ekspor secara mandiri dan mendapatkan repeat order dalam kurun waktu dua tahun, yaitu pada 2023 mendatang.

Untuk diketahui, dalam menyukseskan panen raya dan ekspor sorghum, Astra menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: