Waduh... Imbas Kasus Luhut Vs Haris Azhar, Pengamat Blak-blakan Sampai Singgung Orde Baru!
Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKopi Kunto Adi Wibowo menyoroti aksi Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang melaporkan dua orang aktivis HAM.
Seperti diketahui, Luhut Pandjaitan melaporkan Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti ke Bareskrim Polri atas tuduhan pencemaran nama baik.
Hal tersebut berawal dari beredarnya video berjudul "Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya" di YouTube Haris Azhar.
"Kita sudah melihat bagaimana anasir-anasir Orde Baru muncul kembali. Kali ini bisa saja Haris Azhar dan Fatia, besok bisa saya atau Anda," jelas Kunto dilanisr dari GenPI.co, Minggu (23/1).
Oleh sebab itu, menurut Kunto, masyarakat juga musti turun tangan menyoroti permasalahan tersebut. Sebab, hal itu merupakan pertahanan terakhir demokrasi.
Baca Juga: Setelah "Teriakin" Sumur Resapan Anies, Arief Poyuono Kini Puji Ahok: Dia Cocok Pimpin IKN!
"Menurut saya, yang harus dilakukan bersama-sama adalah tetap melakukan kritik dan menolak usaha untuk mengkriminalisasi orang yang mengkritik pemerintah," ungkap Kunto.
Terlebih lagi, kata Kunto, masyarakat memiliki hak untuk mempertanyakan soal konflik kepentingan yang dilakukan oleh pemerintah.
Menurutnya, kejadian ini juga serupa dengan apa yang dialami oleh Dosen UNJ Ubedilah Badrun yang melaporkan dua putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang justru dilaporkan balik.
"Menurut saya, festival lapor melaporkan ini harus segera dihentikan dan mari bersama-sama sebagai bangsa yang beradab untuk menyelesaikan masalah tanpa adanya konflik kepentingan," jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Waduh... PSI Tolong Sampaikan ke Giring, "Senggolannya" ke Anies Baswedan Bisa Berdampak ke Jokowi!
Keduanya diperiksa sebagai saksi atas laporan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan terkait kasus dugaan pencemaran nama baik. Haris mengaku heran dengan upaya penjemputan paksa tersebut.
"Kalau memang enggak hadir saya sudah jelaskan alasannya, kami kirim surat segala macam," ujar Haris Azhar.(*)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: