Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Orang Terkaya: Eli Broad, Sukses Lewat Bangun Rumah Murah, Pria Ini Jadi Miliarder Dunia!

        Kisah Orang Terkaya: Eli Broad, Sukses Lewat Bangun Rumah Murah, Pria Ini Jadi Miliarder Dunia! Kredit Foto: REUTERS/Kevork Djansezian
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Salah satu orang terkaya di dunia, Eli Broad lahir pada 6 Juni 1933. Ia meninggal dunia pada 30 April 2021. Eli Broad merupakan seorang pengusaha dan dermawan di Amerika. Pada April 2021, Forbes menempatkannya sebagai orang terkaya ke-380 di dunia dengan perkiraan kekayaan bersih USD6,9 miliar (Rp99 triliun).

        Eli Broad dikenal karena komitmen filantropisnya terhadap pendidikan K-12 publik, penelitian ilmiah dan medis, serta seni visual dan pertunjukan.

        Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Stephen Ross, Mantan Pengacara yang Jadi Miliarder Real Estat

        Broad merupakan anak dari Rebecca (Jacobson) dan Leo Broad, imigran Yahudi Lituania yang bertemu di New York. Ayahnya bekerja sebagai pelukis rumah, dan ibunya sebagai penjahit. Keluarganya pindah ke Detroit, Michigan, ketika dia berusia enam tahun.

        Broad kuliah di Michigan State University, jurusan akuntansi dengan jurusan di bidang ekonomi dan lulus cum laude pada tahun 1954. Di antara pekerjaan yang dilakukan Broad di perguruan tinggi adalah menjual sepatu wanita, menjual pembuangan sampah dari pintu ke pintu, dan bekerja sebagai operator pers bor di Packard Motor, di mana ia menjadi anggota United Auto Workers.

        Pada tahun yang sama, Broad yang berusia 21 tahun menikahi Edythe "Edye" Lawson yang berusia 18 tahun.

        Dia mulai bekerja sebagai akuntan setelah menyelesaikan studinya. Dia juga mengajar kelas malam di Institut Teknologi Detroit sebagai asisten profesor akuntansi pada tahun 1956.

        Setelah beberapa lama bekerja sebagai akuntan, ia memutuskan untuk membuka bisnisnya sendiri yakni sebuah kantor akuntan. Seorang kerabat dari pihak istrinya, Donald Kaufman, menawarinya ruang kantor dan sebagai imbalannya Broad berjanji untuk melakukan pekerjaan akuntansi di perusahaan real estat Kaufman.

        Broad dan Kaufman memiliki hubungan yang baik sehingga mereka memutuskan untuk bekerja sama dan membangun rumah bersama pada tahun 1957. Broad meminjam sejumlah uang dari orang tua istrinya untuk berkontribusi terhadap bagiannya dari investasi modal dan keduanya mendirikan perusahaan pembangunan rumah Kaufman & Broad (kemudian disingkat menjadi KB House).

        Broad bertanggung jawab atas pengadaan tanah dan material, sementara Kaufman menangani desainnya. Perusahaan pun segera menjadi sukses, merancang dan membangun rumah yang terjangkau terutama untuk pembeli rumah pertama kali. Desain mereka inovatif dan hemat biaya, dalam dua tahun Kaufman & Broad telah membangun 600 rumah di pinggiran kota Detroit.

        Pada tahun 1962, perusahaan diperluas ke Arizona, dan setahun kemudian ke California. Keberhasilan mereka yang berkembang mendorong mereka untuk menjelajah ke pasar internasional dan pada tahun 1967 mereka menjadi pembuat rumah AS pertama yang berekspansi ke Prancis.

        Pada tahun 1971, Broad mengakuisisi Sun Life Insurance Company of America, sebuah perusahaan asuransi milik keluarga. Dia mengubah Sun Life menjadi SunAmerica dan membangunnya menjadi perusahaan Fortune 500 yang dia jual ke American International Group (AIG) seharga USD18 miliar pada tahun 1999. Beliau melanjutkan sebagai CEO SunAmerica hingga tahun 2000.

        Broad menjadi penduduk Michigan termuda yang memperoleh kredensial Akuntan Publik Bersertifikat (CPA), rekor yang dipegangnya hingga 2010.

        Kaufman & Broad menjadi salah satu pembangun rumah terbesar di AS yang memasok rumah dengan harga terjangkau.

        Dua yayasan Broads, yang memiliki aset gabungan senilai USd3 miliar, mendukung penelitian medis, pendidikan publik, serta seni visual dan pertunjukan. Yayasan telah membuat janji dan hibah lebih dari USD4 miliar.

        Pada tahun 2019, Broad menerbitkan sebuah opini di New York Times yang mendukung pajak kekayaan untuk 1% teratas.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: