Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Peter Shearer Buka-bukaan soal Branding yang Dilakukan Wahyoo Warteg

        Peter Shearer Buka-bukaan soal Branding yang Dilakukan Wahyoo Warteg Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        CEO dan Founder Wahyoo, Peter Shearer berharap kehadiran perusahaannya bisa membuat warteg dan warung makan lainnya lebih maju tak ketinggalan zaman. Proses mendirikan Wahyoo sendiri diakui Peter butuh waktu satu tahun mempersiapkan diri karena banyak yang harus dipikirkan.

        Terlebih, Peter sendiri telah lama berkecimpung di dunia teknologi, sehingga ia paham bahwa mendirikan startup bukanlah hal mudah. Namun, karena tekadnya untuk membantu orang banyak, membantuk rakyat Indonesia untuk makan lebih sehat, Peter semakin semangat mendirikan Wahyoo.

        Baca Juga: Sosok Inspiratif: Bikin Warteg Naik Kelas, Kenalan Yuk dengan Wahyoo! Ini Dia Sang CEO Peter Shearer

        Dalam video YouTube "[Foodizz On Sharing] Building Brand For Small Business - Peter Shearer", Peter juga berujar itulah mengapa nama perusahaannya adalah Wahyoo (dibaca: Wahyu) karena kehadiran Wahyoo seperti panggilan yang Tuhan gerakan kepadanya.

        Peter mengatakan bahwa ia pun berjanji kepada para pemilik warung makan yang mendaftar di Wahyoo untuk memberikan kehidupan yang lebih baik. Brand Wahyoo sendiri hadir untuk menjadi pembeda daripada yang lain.

        Terkait branding, Peter mengatakan brand adalah investasi dan aset kedepannya. Adapun aspek yang perlu diperhatikan yakni gampang dikenali, mudah diingat karena manusia adalah makhluk visual. Kemudian, harus meaningful yakni dengan adanya cerita atau history di balik branding ini. Lalu yang ketiga disukai orang-orang, dan adaptif mengikuti zaman.

        Untuk pemilihan warna brand, biasanya desainer akan merekomendasikan warna kuning, oranye atau merah untuk bisnis makanan agar orang-orang yang melihat jadi tertarik ingin makan.

        Peter juga menyarankan agar tidak main-main dalam hal brand, apalagi 'iseng' ingin mengikuti brand-brand terkenal. Ini karena suatu hari bisa saja dipermasalahkan karena merek-merek tersebut biasanya sudah memiliki perlindungan hukum. Oleh karena itu, lebih baik melakukan kolaboratif branding karena dapat meningkatkan market share dua brand tersebut.

        Brand Wahyoo sendiri terkenal butuh waktu yang tak sebentar. Hal terpenting adalah menyebar logo Wahyoo, hingga Peter dan tim nya membuat karakter kartun untuk memperkuat branding Wahyoo. Apalagi, bisnis Wahyoo bukan bergerak langsung ke masyarakat umum, tetapi kepada pemilik warung.

        Karena itulah, Peter mengungkap Wahyoo kerap melakukan branding dengan mengajak gathering para pemilik warung dengan berbagai atribut Wahyoo. Lalu, melakukan pelatihan dan penyuluhan, memberikan kesan warna dalam dengan brand Wahyoo, membuat kampanye, dan lain sebagainya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: