PT PLN (Persero) bersama dengan PT PAL Indonesia berhasil membangun pembangkit listrik kapal atau Mobile Power Plan (MPP) Modern.
Sinergi dua BUMN ini menjadi tonggak revolusioner dari pembangunan pembangkit listrik mobile berupa Barge Mounted Power Plant (BMPP), atau pembangkit listrik yang dipasang pada kapal tongkang.
BMPP tahap pertama yang dikembangan PLN melalui anak usahanya PT Indonesia Power yang bersinergi dengan PT PAL ini diberi nama BMPP Nusantara 1.
Baca Juga: Lakukan Berbagai Terobosan, PLN Cetak Kenaikan Penjualan Listrik di 2021
"Pembangkit mobile berkapasitas 60 MW (Mega Watt) ini telah selesai dan segera menuju ke Ambon, Maluku ditandai dengan acara Delivery to Site (Sail Away) BMPP Nusantara 1, yang dilaksanaan di dermaga bandar barat Divisi Kapal Niaga PT PAL di Surabaya," ujar Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan tertulis yang diterima Minggu (30/1/2022).
Darmawan mengatakan khusus di wilayah timur Indonesia keberadaan MPP tipe Barge Mounted Power Plant menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan listrik daerah terpencil.
Pencanangan program ini dalam rangka memenuhi pasokan listrik dalam waktu yang singkat dan bersifat sementara.
Selain itu, hadirnya MPP ini, bakal mendorong reserve margin dan menaikkan rasio elektrifikasi secara cepat serta memungkinkan untuk dipindahkan ke tempat yang lebih memerlukan.
Seperti yang terjadi di Ambon selama ini mempunyai kebutuhan listrik hingga 63,6 MW maka dengan adanya BMPP Nusantara 1 akan mampu mendukung listrik di sana.
"Dengan masuknya BMPP Nusantara 1, maka sistem kelistrikan di wilayah Ambon akan semakin solid karena sepenuhnya akan dikelola oleh PLN Group," ujarnya.
Pembangkit Listrik Kapal ini berkapasitas 60 MW dan dilengkapi dengan teknologi dual fuel dalam mengakomodasi fleksibilitas ketersediaan bahan bakar.
Dengan daya yang besar maka menjadi solusi untuk melistriki area atau wilayah yang mengalami defisit tenaga listrik.
"Kami harapkan BMPP Nusantara 1 dapat beroperasi dengan handal efisien dan tepat waktu, dalam mendukung sistem kelistrikan wilayah Ambon," ujar Darmawan.
Darmawan menargetkan, proyek bernilai investasi Rp 997 miliar ini bakal beroperasi secara komersial pada Maret 2022. Ke depan, PLN tidak hanya berhenti sampai disini. PLN bersama PAL juga akan melanjutkan perakitan BMPP ini untuk unit ke dua dan ketiga dengan total kapasitas 150 MW.
"Berikutnya akan berlanjut dengan BMPP Nusantara 2 dan BMPP Nusantara 3 dengan total kapasitas 150 MW. Operasional dan maintanance pun sepenuhnya dilaksanakan oleh PT Indonesia Power, sehingga tidak ada lagi ketergantungan pasokan listrik dari pihak luar," ujar Darmawan.
Darmawan menjelaskan ini bukan proyek terakhir. Melalui kolaborasi ini, ke depan PLN akan terus meningkatkan kerja sama lain dengan PT PAL.
"Kami eksplor lagi dan menjajaki kemungkinan untuk bisa kerja sama dengan PT PAL, khususnya dalam pengembangan EBT dengan potensi maritim Indonesia," ujar Darmawan.
Darmawan mengapresiasi sinergi yang dilakukan bersama PAL ini. Bentuk sinergi ini menjadikan produk yang efisien dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Pada kesempatan yang baik ini pula, kami berterimakasih kepada Dewan Direksi PT PAL Indonesia beserta jajarannya, dimana telah memberikan upaya terbaiknya dalam menyelesaikan BMPP tahap 1 ini ditengah kondisi pandemi," ujar Darmawan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti